Pelaku Peretasan Massal Twitter Ditangkap

Hacker/Ilustrasi.
Sumber :

VIVA – Remaja asal Tampa, Florida, Amerika Serikat berusia 17 tahun dituding jadi salah satu pelaku peretasan massal yang terjadi di Twitter belum lama ini. Dia dianggap jadi otak di balik peretasan, termasuk mengambil alih akun sejumlah tokoh dunia.

Penangkapan itu dilakukan pada Jumat waktu setempat dan dikonfirmasi oleh Kantor Kejaksaan Negeri Hillsborough Florida, Amerika Serikat. Mengutip USA Today, Minggu, 2 Agustus 2020, remaja itu menghadapi 30 tuduhan, termasuk 17 di antaranya mengenai penipuan komunikasi, terorganisir dan penggunaan informasi pribadi.

"Kejahatan dilakukan menggunakan nama orang terkenal dan selebriti, namun bukan hanya mereka korban di sini. Kejahatan ini didesain untuk mencuri uang dari seluruh negara, termasuk di sini Florida," kata Jaksa dari Kantor Kejaksaan Negeri Florida, Andrew Warren.

Bukan hanya remaja 17 tahun itu yang ditangkap. Masson Sheppard (19) yang berasal dari Inggris, juga mendapat tudingan konspirasi karena melakukan penipuan, akses disengaja dari komputer yang dilindungi. Nama lainnya adalah Nima Fazeli (22) dari Orlando, Amerika Serikat. Dia juga didakwa karena membantu kejahatan itu.

Pengacara Amerika Serikat bernama David L Anderson mengatakan, ada kepercayaan di komunitas peretas jika kejadian seperti di Twitter bisa dilakukan secara anonimus dan tanpa konsekuensi. "Pengumuman hari ini memperlihatkan, jika kesenangan atas peretasan hanya berumur pendek," ujarnya.

Dalam pernyataannya di akun TwitterComms, pihak Twitter mengapresiasi langkah yang diambil para penegak hukum.

"Kami menghargai tindakan cepat dari penegak hukum dalam penyelidikan, dan terus bekerja sama selama pengembangan kasus. Untuk bagian kami, kami berfokus untuk transparan dan memberikan update secara reguler," tulis pihak Twitter.

Peretasan itu dilakukan pada akun sejumlah tokoh dunia, termasuk para bos perusahaan teknologi. Beberapa di antaranya adalah Elon Musk, Bill Gates, hingga mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama.