Fajrin Rasyid Rangkap Jabatan di Telkom

Direktur Telkom Fajrin Rasyid.
Sumber :
  • VIVA/Rifki

JAKARTA – Muhamad Fajrin Rasyid punya jabatan baru di Grup Telkom. Tidak hanya menjabat direktur digital business, tetapi juga komisaris utama untuk MDI Ventures, yakni perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.

Menurut Direktur Utama dan CEO Telkom, Ririek Adriansyah, penunjukan Fajrin adalah bagian dari upaya strategis perusahaan untuk mencapai transformasi digital secara menyeluruh dalam rangka memperluas potensi pendapatan digital bagi badan usaha milik negara (BUMN).

Baca: Mas Direktur Fajrin Diminta Bikin Blanja.com Setara Alibaba

"Tujuan utama inisiatif dari agenda ini adalah berinvestasi lebih banyak lagi di startup teknologi," kata dia, Minggu, 16 Agustus 2020. MDI Ventures adalah perusahaan modal ventura yang mengelola multi-dana senilai US$290 juta (Rp4,2 trliun) dan merupakan anak perusahaan dari Grup Telkom.

Dengan penunjukan terbaru ini, Fajrin siap untuk bekerja sama dengan Donald Wihardja, yang baru saja ditunjuk sebagai CEO pada Mei 2020, Sandhy Widyasthana menjabat sebagai COO, serta Yusuf Wibisono sebagai komisaris di MDI Ventures.

Fajrin juga akan menjadi penasihat bagi Kenneth Li, Managing Partner dari Centauri Fund, sebuah media investasi senilai US$150 juta (Rp2,1 triliun) yang didukung oleh MDI Ventures dan KB Financial Group yang merupakan lembaga keuangan terkemuka di Korea Selatan.

"Saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya lewat MDI Ventures untuk bisa bekerja langsung dengan beberapa pemikir paling inovatif serta para ahli di bidang modal ventura di Indonesia," ungkap Fajrin.

Sejak 2016, MDI Ventures tidak hanya menciptakan banyak sinergi internal untuk perusahaan induknya, tetapi juga mengembangkan beberapa skenario exit yang menguntungkan bagi para startup yang dinaunginya.

Pada 2019, beberapa exit yang terjadi adalah IPO Whispir – sebuah startup yang berbasis di Melbourne – oleh ASX, akuisisi Red Dot Payment oleh Naspers dengan valuasi US$65 juta (Rp947 miliar), dan akuisisi Wavecell – sebuah platform komunikasi cloud yang berbasis di Singapura.