Internet Lemot Saat Sekolah Online, Cara Ini Disebut Jadi Solusinya

Ilustrasi belajar online (pexels.com)
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Pandemi virus Corona tipe baru alias Covid-19, membuat warga harus melakukan kegiatannya dari rumah. Bukan hanya bekerja dan perkuliahan saja, para pelajar pun dipaksa memindahkan aktivitas belajarnya di rumah masing-masing.

Anak-anak Indonesia diminta untuk melakukan pembelajaran jarak jauh lewat video conference. Untuk menyukseskan kegiatan ini, orang tua diingatkan untuk melakukan kolaborasi dan juga mengkomunikasikan jika ada masalah saat School from Home dengan pihak sekolah.

Kepala Sekolah Little dan Penulis Buku Diary Q&A, Jovita Maria Ferliana menganjurkan orang tua bisa melakukan hal tersebut. Dengan membicarakan kendala maka akan ditemukan solusi untuk keberhasilan kegiatan ini.

Jovita mencontohkan, orang tua bisa mengkomunikasikan jika tempat tinggalnya memiliki sinyal internet buruk. Maka nantinya bisa dicari solusi bersama, untuk mengatasi hambatan kegiatan belajar secara virtual tersebut.

"Di beberapa daerah, ada ngumpul di satu tempat tapi memang ada social distancing. Kemudian belajar daring bersama untuk orang-orang yang secara sinyal memang susah sekali, sudah pakai apapun memang enggak ada," ujarnya dalam Webinar Bebas Stress Dampingi Anak School From Home, dikutip VIVA Tekno, Minggu 23 Agustus 2020.

Dia menambahkan, di tempat terpencil ada yang memanfaatkan ruangan bersama seperti mesjid atau alun-alun desa untuk belajar bersama. Meski ada kendala, kegiatan sekolah di era pandemi ini harus tetap dijalankan, karena dengan begitu siswa dan siswi tetap mendapatkan simulasi belajar.

Sementara itu, Psikologi Klinis Dewasa, Fadhilah Eryananda mengatakan, penilaian efektif kegiatan ini tergantung dari mana sudut pandang yang diambil terkait proses dan aktivitas sekolah dengan memanfaatkan jaringan online tersebut.

"Setiap perubahan pasti ada pro dan kontra, pasti ada hal positif ada hal negatifnya. Melihat efektifnya, terhindar dari Covid, bisa tetap belajar dan tetap bisa komunikasi sama sekolah, guru, dan teman-teman," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, sekolah online terasa kurang efektif bagi anak lantaran mereka kehilangan waktu bermain bersama teman-temannya di sekolah. Meski demikian, kondisi pandemi memaksa SFH harus tetap dilakukan.

"Kondisi nya lagi kayak gini mau enggak mau yang dipaksakan karena kondisi. That’s why, aku merasa kita perlu adaptasi dengan ini karena memang kondisinya memang memaksa kita untuk memaksimalkan belajar via online," ujarnya.