Bill Gates Dapat Untung Rp2 Triliun dari Vaksin Corona, Cek Faktanya

Bill Gates. (FOTO: Reuters.)
Sumber :
  • wartaekonomi

Sebuah video yang ditonton ribuan kali di Facebook mengklaim bahwa miliarder Bill Gates mengaku menghasilkan USD200 miliar (Rp2.986 triliun) dari investasi yayasan amalnya di bidang vaksin. Benarkah demikian?

Rupanya, dikutip dari AFP Fact Check di Jakarta, Jumat (25/9/2020) klaim tersebut menyesatkan. Klip yang berdurasi 26 detik itu dipotong dari wawancara TV yang durasinya lebih panjang, dalam wawancara itu Gates memperkirakan manfaat sosial dan ekonomi global dari investasi yayasannya sebesar USD10 miliar (Rp149 triliun), bukan keuntungan pribadinya.

Baca juga: Halo Indonesia, Harga Smartphone iPhone SE 2020 Sudah Keluar Nih

Seorang pejabat di lembaga think tank AS yang menghitung laba atas investasi USD200 miliar mengatakan kepada AFP Fact Check bahwa klaim tersebut adalah interpretasi yang salah dari analisis.

"Bill Gates mengakui bahwa dia menghasilkan USD200 miliar dari vaksinnya,” tulis postingan Facebook yang membagikan video tersebut.

Video tersebut merupakan cuplikan dari wawancara Gates kepada jurnalis CNBC Becky Quick pada 23 Januari 2019. Saat itu, ia membahas manfaat ekonomi dari peningkatan tingkat vaksinasi. Namun, 16 detik setelah video terpotongan yang menyebabkan hoax beredar.

Jadi, klaim bahwa Gates mengaku menghasilkan USD200 miliar dari investasi vaksin menyesatkan. Hal itu tidak disebutkan keuntungan pribadi.

Selama wawancara, Gates tidak menyebutkan keuntungan pribadinya, melainkan membahas manfaat sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh investasi yayasan amalnya dalam vaksin.

Yayasan Bill & Melinda Gates miliknya telah mengumpulkan miliaran dolar untuk membuat vaksin melawan penyakit seperti polio, HIV dan malaria. Pada bulan Juni, mereka menjanjikan USD7,4 miliar (Rp110 triliun) kepada aliansi vaksin global Gavi untuk membantu program imunisasi yang terganggu oleh pandemi virus COVID-19.

Bukan Gates, perhitungan laba atas investasi USD200 miliar dihitung oleh lembaga nirlaba AS, Pusat Konsensus Kopenhagen. Menurut situs webnya, organisasi tersebut menggunakan algoritma dan data untuk menganalisis strategi penanggulangan kemiskinan.

Yayasan Bill & Melinda Gates juga mengatakan kepada AFP Fact Check bahwa klip video tersebut telah diambil di luar konteks.

"Ketika kami berbicara tentang laba atas investasi (ROI) untuk vaksin, yang kami maksud adalah nyawa yang diselamatkan dan pertumbuhan ekonomi untuk area di mana vaksin tersedia," kata yayasan tersebut dalam email.