Siap Bersaing di Pasar Internasional Lewat Digitalisasi

Ilustrasi industri logistik
Sumber :
  • eolaspecialtyfoods.com

VIVA – Perusahaan konsultan bisnis RedSeer menyebutkan bahwa penggunaan layanan digital selama pandemi COVID-19 didominasi oleh e-commerce, atau meningkat sebanyak 69 persen.

Perilaku ini terus bertahan ketika memasuki aktivitas kehidupan baru atau new normal. Menurut RedSeer, pandemi tidak menghentikan pergerakan barang. Oleh karena itu proses logistik akan tetap diperlukan.

Menggeliatnya e-commerce memberi dampak tidak hanya bagi transaksi keuangan online (digital money), tapi juga jasa pengiriman atau logistik.

Meski diakui jika pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini telah melemahkan sendi-sendi perekonomian diberbagai sektor. Penyebabnya terutama karena pemberlakuan pembatasan aktivitas fisik.

Perusahaan logistik pelat merah, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, ingin mengambil ceruk pasar menggiurkan ini karena mengaku memiliki potensi yang sangat besar untuk bersaing di rantai pasok global (global supply chain).

Baca: Pandemi Tidak Hentikan Lalu Lintas Barang, Logistik Tetap Diperlukan

"Seluruh kegiatan operasional kami telah menggunakan sistem digital. Selain itu jaringan kami juga didukung oleh keberadaan gudang dan armada logistik yang kuat serta tersebar di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo, Jumat, 25 September 2020.

Salah satu layanan digitalisasi yang dimiliki BGR Logistics adalah Depo Container dan Gudang Modern di Palembang, Sumatera Selatan dengan dukungan aplikasi Depot Management and Agency atau Denada.

"Aplikasi Denada mempermudah mobilitas pekerjaan karena setiap proses ter-automasi dan membuat data lebih transparan serta aman. Dengan teknologi barcode scanner yang mampu mengelola hingga 24 ribu SKU (Stock Keeping Unit) serta terhubung dengan ERP-SAP," jelas Kuncoro.

Sebelumnya, pada pertengahan tahun ini, BGR Logistics menyepakati kerja sama dengan Hara Technology terkait percepatan dan penguatan Aplikasi Pangan yang sedang dikembangkan BUMN logistik tersebut. Hara merupakan perusahaan rintisan atau startup lokal penyedia data pertanian berbasis Blockchain.

Selain itu, BGR Logistics baru saja melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Multimoda Trans Indonesia, terkait rencana kerja sama pelayanan transportasi internasional. Kerja sama tersebut membuka jalan bagi BGR Logistics untuk merambah ke pasar internasional yang tersebar di 42 kota di berbagai negara.

"Adanya integrasi logistik lokal dan keterhubungan secara global membuat kami yakin dan siap menghadapi era persaingan rantai pasok global (global supply chain)," papar Kuncoro.