Logistik Tak Bergeming Meski Masih Pandemi

VIVA – Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang mulai berlaku lagi di DKI Jakarta sejak pertengahan September kemarin tidak bisa dipungkiri membuat semakin banyak warga berbelanja secara online. Pandemi COVID-19 telah mengubah cara belanja dan sistem pembayaran masyarakat.

Perubahan perilaku ini juga mendorong pertumbuhan sektor jasa pengiriman atau logistik selama wabah masih ada. Artinya, pandemi COVID-19 tidak menghentikan pergerakan barang tapi justru peluang, sebab, ada lonjakan permintaan (demand) tapi pengiriman (supply) belum tersedia.

Direktur Utama BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo, mengatakan terus mendukung upaya penanganan dan penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Saat ini BGR Logistics tengah memperluas cakupan wilayah untuk aplikasi Mitra Warung Pangan dan aplikasi Warung Pangan bersinergi dengan BUMN Klaster Pangan dan beberapa pihak swasta guna mendukung program #belanjadiwarungtetangga yang digagas oleh Kementerian Koperasi & UKM.

Ia juga mengaku seluruh kegiatan operasionalnya sudah menggunakan sistem digital. "Salah satu layanan digitalisasi yang dimiliki kami adalah Depo Container dan Gudang Modern di Palembang, Sumatera Selatan dengan dukungan aplikasi Depot Management and Agency atau Denada," ungkapnya, Kamis, 1 Oktober 2020.

Menurut Kuncoro, aplikasi Denada mempermudah mobilitas pekerjaan karena setiap proses ter-automasi dan membuat data lebih transparan serta aman. "Karena, aplikasi ini sudah menggunakan teknologi barcode scanner yang mampu mengelola hingga 24 ribu SKU (Stock Keeping Unit) serta terhubung dengan ERP-SAP," jelas dia.

Baru-baru ini, BGR Logistics menyalurkan masker medis dan non-medis ke Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) dan Yayasan BUMN untuk Indonesia. Rinciannya, 1.000 masker medis untuk RSPJ, 1.000 masker medis dan 6.000 masker non-medis kepada Yayasan BUMN untuk Indonesia. "Semoga pandemi COVID-19 segera berakhir dan perkonomian di Indonesia secepatnya pulih," tutur Kuncoro.