Siap-siap, Besok Pagi Sebelum Salat Jumat Bumi Kedatangan Sosok Ini

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sumber :
  • NASA

VIVA – Tiga kru Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS yang terdiri dari seorang astronot Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), Chris Cassidy bersama dua kosmonot Rusia, Ivan Vagner dan Anatoly Ivanishin siap-siap pulang kampung ke Bumi setelah bertugas selama enam bulan.

Ketiganya direncanakan akan mendarat mulus pada Kamis malam ini, 22 Oktober pukul 22.55 ET atau Jumat pagi, 23 Oktober 2020 pukul 09.55 WIB sebelum salat Jumat dimulai.

Baca: Nokia Terbang ke Bulan

Keberangkatan mereka akan dimulai pada pukul 16.10 ET saat naik ke dalam kapsul Soyuz. Lalu, tambatan kapal akan dilepaskan dari ISS pukul 19.32 ET, seperti dilansir dari situs The Verge.

Selama dua setengah jam Soyuz akan menjauhi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kendaraan itu akan menuju Bumi tepat pukul 22.00 ET yang kemudian masuk ke orbit Bumi. Diperkirakan ketiga kru ini mendarat di gurun wilayah Kazakhstan pukul 22.55 ET atau 09.55 WIB Jumat pagi.

Kepulangan ketiganya akan disiarkan langsung oleh NASA melalui kenal YouTube mereka. Menjelang kepulangan ke Bumi, Cassidy mengunggah foto dirinya menggunakan masker di ISS.

Ia menyatakan jika hal tersebut sebagai antisipasi kenormalan baru di Bumi dalam upaya menangkal penyebaran pandemi COVID-19. Cassidy dan dua rekannya dari Rusia sudah berada di antariksa selama enam bulan.

Saat berangkat April 2020, mereka juga mengalami beberapa pembatasan sosial akibat COVID-19. Salah satunya jumlah kru dukungan yang berkurang saat bertugas di peluncuran tersebut.

Selain itu NASA tak mengundang siapapun hadir dalam acara April lalu. Selama di ISS, Cassidy dapat melihat langsung penampakan Badai Genevieve dari antariksa.

Ia pun membagikan gambar peristiwa itu ke dalam akun Twitter pribadinya. Sebelumnya, NASA menggandeng Nokia untuk membangun sistem komunikasi 4G LTE di permukaan Bulan.

Raksasa telekomunikasi asal Finlandia itu menerima US$14,1 juta (sekitar Rp203 miliar) untuk mengatur sistem komunikasi para astronot dalam bentuk suara, data, triangulasi dan video-on-demand. Tujuannya mendukung komunikasi di Bulan dalam jarak yang jauh, kecepatan dan hal lain yang ditingkatkan dari standard yang ada sekarang.