Segini Banyaknya Pesan yang Sudah Dikirim via WhatsApp

Aplikasi WhatsApp.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – WhatsApp saat ini menjadi aplikasi pesan yang terbesar di dunia. Sebab, platform milik Facebook itu sudah mengirimkan lebih dari 100 miliar pesan.

Catatan tersebut diungkap CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam rapat laporan pendapatan perusahaan. Terungkap jika puncak keterlibatan pengguna adalah saat malam tahun baru yakni pengguna bertukar pesan mencapai 100 miliar, seperti dilansir dari laman Tech Crunch, Jumat, 30 Oktober 2020.

Jumlah itu naik signifikan dari enam tahun lalu. Pada 2014, Kepala Eksekutif WhatsApp saat itu, Jan Koum mengumumkan jika platformnya digunakan untuk bertukar pesan sebanyak 50 miliar pesan per hari.

Angka itu mengungguli pesaing WhatsApp di platform bertukar pesan. Termasuk di antaranya adalah anak usaha Facebook lainnya, Messenger yang hanya digunakan 60 miliar pesan dan itu pun terjadi saat 2016 lalu.

Layanan pesan milik Apple, iMessage dan FaceTime tak pernah membagikan angka pertukaran pesan. Sementara, WeChat dilaporkan memiliki 1 miliar pengguna namun juga tertinggal dari jumlah volume pesan hariannya dengan WhatsApp.

Head of WhatsApp, Will Cathcart mengungkapkan jika tahun ini semua orang mengandalkan pesan untuk terhubung dengan orang lain termasuk melakukan bisnis.

"Kami sangat bangga WhatsApp bisa mengirimkan sekitar 100 miliar pesan setiap hari dan kami bersemangat menuju masa depan," ungkapnya.

Sayangnya, hanya itu yang diumumkan Facebook dalam laporan pendapatannya. Tak ada pengumuman lain termasuk kelanjutan WhatsApp Pay.

Sebelumnya, WhatsApp Pay harus dihentikan layanannya di Brazil setelah seminggu diluncurkan. Bank Sentral setempat menginginkan untuk melestarikan lingkungan kompetisi yang memadai bagi pembayaran mobile dan memastikan sistem itu bisa dipertukarkan, cepat, aman, transparan,  terbuka dan murah.

Sejak saat itu, tak ada informasi perkembangan WhatsApp Pay. Belum ada informasi juga peluncuran layanannya di negara lain, termasuk Indonesia.

Baca juga: Riuh Isu Rokok Belum Usai