Ketakutan Ditinggalkan Pengguna, WhatsApp Lakukan Ini

WhatsApp
Sumber :
  • Instagram/@sabinarehan

VIVA – Facebook harus membuat iklan satu halaman penuh di surat kabar India, setelah pengumuman pembaruannya bahwa aplikasi obrolan WhatsApp akan membagikan lebih banyak informasi dengan perusahaan induknya tersebut.

“WhatsApp tidak dapat melihat pesan pribadi Anda atau mendengar panggilan Anda, begitu pula Facebook. Setiap pesan pribadi, foto, video, pesan suara, dan dokumen yang Anda kirim ke teman, keluarga, dan rekan kerja Anda secara pribadi atau grup obrolan dilindungi oleh enkripsi end-to-end,” bunyi iklan tersebut.

Dikutip dari situs Independent, Senin, 18 Januari 2021, aplikasi perpesanan instan itu mengirimkan pemberitahuan kepada dua miliar penggunanya, meminta mereka untuk menerima kebijakan privasinya atau kehilangan akses ke WhatsApp.

Ancamannya itu ternyata menimbulkan kecaman. Kemudian di tengah protes, Facebook memulai kampanye iklan yang menelan biaya hingga puluhan juta rupee untuk menerbitkan iklan di 10 surat kabar berbahasa Inggris dan Hindi.

Perusahaan mulai berbagi data dengan Facebook untuk tujuan iklan sejak tahun 2016. Tapi saat itu mereka masih memberi pilihan untuk tidak ikut kebijakan. Sedangkan kebijakan terbarunya akan memperluas peraturan sebelumnya, dan tidak memberi pilihan kepada user.

"Perubahan WhatsApp hanya memengaruhi bisnis, bukan konsumen. Kami memberi bisnis opsi untuk menggunakan layanan hosting aman dari Facebook untuk mengelola obrolan WhatsApp dengan pelanggan mereka, menjawab pertanyaan, dan mengirim informasi bermanfaat seperti tanda terima pembelian,” tulis perusahaan dalam daftar pertanyaan yang sering diajukan.

Berkomunikasi dengan bisnis melalui telepon, email, atau WhatsApp, berarti memberi kemampuan platform untuk melihat apa yang pengguna katakan dan dapat menggunakan informasi itu untuk tujuan pemasaran, termasuk iklan di Facebook.

Tapi tidak semudah itu pengguna mempercayai klarifikasi WhAtsApp. Pasalnya Facebook memiliki riwayat pelanggaran privasi Facebook. Saat ini user ramai-ramai melakukan migrasi ke platform lain, seperti Signal dan Telegram.