Pria Feminis Bisa Bikin Para Wanita Orgasme

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Peneliti menemukan aktivitas seks pria feminis lebih banyak dari pria non-feminis. Mereka menganalisa sub-sampel pria dengan melakukan survei yang lebih besar tentang seks dan seksualitas di Kanada.

Survei seksualitas ini adalah survei yang mewakili orang dewasa Kanada secara nasional. Pertanyaannya tidak hanya tentang seksualitas, tetapi juga tentang perilaku seksual pribadi, sejarah seksual, serta nilai-nilai politik dan sosial.

Dari semua pria Kanada yang disurvei hanya sekitar 22 persen pria yang benar-benar diidentifikasi sebagai feminis. Kebanyakan pria, sekitar 60 persen, mengatakan bahwa mereka bukan feminis, dan sekitar 18 persen tidak yakin.

Seperti halnya wanita feminis dalam studi sebelumnya, pria feminis lebih cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Berangkat dari studi ini ditemukan juga pria feminis melakukan lebih banyak seks daripada pria non-feminis.

Mereka melakukan hubungan seksual dan menerima seks oral dengan pasangan wanita yang lebih baru dibanding pria non-feminis, melansir dari situs The Print, Senin, 19 April 2021.

Pria feminis melaporkan memberikan seks oral kepada pasangan wanitanya. Mereka juga melakukan hubungan seksual dan menerima seks oral daripada pria non-feminis, menunjukkan bahwa mereka tidak mengorbankan kesenangan mereka sendiri.

Dengan begitu, pria feminis dipercaya terus mendapatkan keuntungan dari pendekatan tradisional terhadap seks, yang menekankan bahwa aktivitas seks tidak hanya menyenangkan pria saja.

Untuk meneliti lebih dalam, peneliti melakukan kroscek terhadap responden untuk menguji lebih lanjut. Alhasil, pria feminis mengatakan bahwa mereka tidak yakin dengan sikap feminisnya. Mereka, mungkin, melakukan hubungan seksual lebih ke keterlibatannya dalam sentuhan payudara atau stimulasi puting.

Pria feminis dan mereka yang tidak yakin feminis, memberikan seks oral kepada pasangan wanitanya pada tingkat yang lebih tinggi daripada non-feminis. Penelitian secara konsisten menemukan bahwa rangsangan klitoris melalui seks oral adalah sikap penting dan menyenangkan yang membawa wanita menuju orgasme.