Makhluk Mungil Ini Sukses Bikin Manusia Menderita

Hewan pengerat biwara.
Sumber :
  • BBC/SPL

VIVA – Biwara menjadi tersangka utama setelah banyak jaringan internet sebuah kota di Provinsi British Columbia, Kanada, putus selama 12 jam. Jaringan internet putus sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada Sabtu, 24 April, pekan lalu.

Provider internet, Telus, mengatakan bagian dari jaringan kabel bawah tanah Kota Tumbler Ridge ditemukan di rumah biwara. Sebanyak 900 pengguna internet dan 60 pelanggan TV kabel jadi terganggu. "Ini sangat tidak biasa dan unik di Kanada," kata Juru Bicara Telus, Liz Sauve, seperti dikutip dari situs BBC, Rabu, 28 April 2021.

Ia melanjutkan, saat stafnya pergi ke dekat bendungan, mereka menemukan ada biwara 'mengunyah kabel serat optik di banyak titik yang menyebabkan kerusakan yang sangat parah'.

Kabel ini ditanam sekitar satu meter (3 kaki) di bawah tanah dan dilindungi dengan 12 sentimeter (4,5 inchi) lapisan tebal, yang ternyata juga ikut digigit biwara. Liz mengungkapkan jaringan internet baru bisa pulih di Tumbler Ridge, yang berpenduduk 2.000 jiwa, pada Minggu, 25 April pukul 15.30 waktu setempat.

Biwara merupakan salah satu hewan khas Kanada, namun mereka memliki reputasi yang beragam. Hewan pengerat ini, satu sisi, disukai sebagai 'insinyur lingkungan' yang memiliki keterampilan membangun bendungan sehingga bermanfaat bagi ekologi. Tapi, sisi lain, mereka memiliki gigi yang kuat dan dapat menyebabkan kerusakan parah.

Para petani khawatir akan kerusakan yang mereka timbulkan atas tanaman dan pohon. Dua pekan lalu, wali kota Grenville-sur-la-Rouge, sebuah kota di Quebec, Kanada menyalahkan para biwara atas banjir besar yang merusak properti dan infrastruktur.

Sekitar 800 ekor biwara telah membuat sekitar 200 bendungan kecil di sektar kota, dan Wali Kota Tom Arnold mengatakan untuk mengatasi hewan pengerat tersebut dibutuhkan cara-cara yang lebih fleksibel. "Ini adalah masalah yang harus kita singkirkan. Biwara harus dibasmi," tegasnya.

Biwara perlahan dimunculkan kembali di Inggris, dengan harapan mereka bisa memulihkan habitat di lahan basah. Mereka pernah nyaris punah pada abad ke-16 saat kulit, daging, dan kelenjar eksokrin mereka menjadi buruan manusia.