Bumi Makin Padat, Elon Musk: Ayolah Kita Pindah ke Mars

Elon Musk.
Sumber :
  • USNews

VIVA – Elon Musk mengajak seluruh penduduk di dunia untuk segera pindah ke Mars, karena keruntuhan populasi menjadi masalah besar di Bumi. Selain itu lantaran populasi Mars masih nol, maka ia mengklaim jika planet merah tersebut membutuhkan kehadiran manusia.

Pendiri SpaceX dan Tesla ini juga menganjurkan kolonisasi Mars untuk waktu yang lama, bahkan dengan tenggat waktu serta rencana yang telah ditetapkan.

“Saya mencoba untuk memberikan contoh yang baik. Mars sangat butuh manusia. Jadi mari, kita bawa semua kehidupan ke Mars," kata Elon Musk, seperti dilansir dari situs Wionews, Kamis, 22 Juli 2021.

Menyebut 'runtuhnya populasi' membuat dirinya mendapat balasan tweet dari akun @TeslaOwnersEBay dengan mengurangi tingkat kelahiran di dunia.

Akun itu menulis bahwa kehancuran populasi bisa menimpa manusia, tetapi ia menghargai Musk dengan mengatakan pria keturunan Afrika Selatan ini masih melakukan upaya nyata untuk mencegah.

"Dia (Elon Musk) adalah ayah dari tujuh anak. Karena itu, dia sekarang sedang mencoba untuk memberikan contoh yang baik (kepada semua penduduk Bumi)," jelas akun @TeslaOwnersEBay.

Sebelumnya, pada Februari 2021, Musk berbicara tentang bagaimana mengirim manusia ke Mars dan menetapkan garis waktu hingga lima setengah tahun.

Ia juga telah membuat daftar sejumlah batasan yang dapat menghambat timeline. Ini termasuk membangun Mars sebagai peradaban mandiri dengan kemajuan teknologinya.

Banyak yang mengkritik rencana Musk melalui pendekatannya itu. Sebuah agensi kreatif yang berbasis di Los Angeles, AS, Activista, telah menempatkan papan iklan di luar markas SpaceX di California yang bertuliskan 'Mars Sucks' sebelum Hari Bumi 2021.

Hal ini menyiratkan bahwa Elon Musk bisa berbuat lebih banyak untuk menyelamatkan Bumi daripada mencoba menjajah Mars.

Sesuai laporan yang diterbitkan di The Lancet pada tahun lalu, Institute of Health Metrics and Evaluation, University of Washington telah menyarankan bahwa ancaman keruntuhan populasi cukup nyata dan tidak boleh diabaikan. Laporan tersebut menyatakan tingkat kesuburan di seluruh dunia akan mengalami penurunan serius antara 2050 hingga 2100.