Arkeolog Ini Menangis saat Bait Salomo Ditemukan di Yerusalem Israel

Yerusalem, kota yang cukup banyak dikunjungi turis Indonesia setiap tahun.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Periode Kuil Pertama (1200-586 SM) menjadi salah satu periode yang paling mendebarkan tetapi penuh teka-teki dalam sejarah Tanah Suci. Meskipun Alkitab melukiskan gambaran jelas tentang kehidupan di Yerusalem pada masa Bait Salomo, kuil suci pertama agama Yahudi kuno, tapi sangat sedikit bukti arkeologi yang membuktikan keberadaannya.

Menurut catatan Alkitab, Bait Salomo diruntuhkan pada 586 SM setelah pasukan Babilonia yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar mengepung Yerusalem, Israel. Pasukan invasi itu meratakan kota dengan tanah, menjarah, dan banyak penduduknya dijadikan tawanan.

Penggalian yang dilakukan baru-baru ini di Kota Daud telah membuat arkeolog menemukan benteng dan artefak yang dikaitkan dengan periode yang disebutkan di Alkitab, melansir dari situs Express, Senin, 26 Juli 2021.

Kota yang meliputi bagian dari desa Palestina dan Israel tersebut diyakini sebagai bagian tertua Yerusalem yang berasal dari Zaman Besi. Para arkeolog dari Taman Nasional Kota Daud telah menemukan fragmen tembok timur Yerusalem yang hilang yang dihancurkan oleh penjajah Babilonia.

Sisa-sisa tembok ditemukan di dekat Bukit Bait Salomo, pusat kehidupan spiritual yang diperebutkan di Yerusalem. Berukuran hanya 16 kaki (5 meter), tembok itu merupakan salah satu dari banyak penemuan di situs tersebut, termasuk artefak kuno dan reruntuhan rumah.
Penemuan ini juga membuktikan bahwa Kota Kuno Yerusalem dikelilingi oleh tembok benteng yang mengesankan. Fragmen benteng telah ditemukan pada 1960 dan 1970-an, tetapi mereka terputus dan dianggap sebagai bagian dari struktur yang terpisah.

Setelah mengetahui pentingnya penemuan tersebut, seorang arkeolog Filip Vukosavovic menitikkan air mata. "Ketika kami membuka bagian pertama tembok (Bait Salomo), di situ ada area sekitar satu meter. Saya segera mengerti apa yang kami temukan. Saya menangis," ungkap arkeolog dari Ancient Jerusalem Research Center.

Menurut Israel Antiquities Authority (IAA), benteng itu melindungi kota kuno selama zaman raja-raja Yehuda hingga akhirnya digulingkan 2.600 tahun silam. IAA juga mengumumkan bahwa penggalian menemukan sisa-sisa kehancuran, namun ada bagian dari dinding yang ditemukan masih berdiri.

Lalu, dekat dinding yang tidak tertutup, Vukosavovic bersama para arkeolog juga menemukan batu Babilonia yang menggambarkan sosok berdiri di hadapan Dewa Babilonia, Marduk dan Nabu. Penemuan itu sedang dipersiapkan untuk pameran akhir tahun ini.