Tabrakan Besar Bikin Atmosfer Planet Alien Tertiup Angin

Alien.
Sumber :
  • Express

VIVA – Para astronom untuk pertama kalinya berhasil mendeteksi sebuah planet yang letaknya sangat jauh dari Bumi memiliki atmosfer yang sebagian besar tertiup angin akibat tabrakan raksasa besar, menurut sebuah studi.

Mereka berpikir, planet asing atau alien, itu baru lahir sehingga umumnya mengalami 'rasa sakit yang sangat besar' atau dikenal sebagai protoplanet, yakni proses terbanting bersama dan menyatu untuk membentuk planet yang semakin besar.

"Tata Surya kita telah menunjukkan banyak bukti akibat dampak raksasa. Sebagai contoh, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Bumi dan Bulan adalah produk dari dampak raksasa. Kami mengira itu di awal (terbentuknya) Tata Surya," kata Astronom Tajana Schneiderman, seperti dikutip dari situs Space, Jumat, 22 Oktober 2021.

Namun, belum ada banyak bukti pengamatan terhadap dampak raksasa di tempat lain. Meski begitu, Schneiderman dan rekan-rekannya telah menemukan tanda-tanda kehancuran planet raksasa yang jaraknya sekitar 95 tahun cahaya dari Bumi. Dampak kosmik tersebut kemungkinan meniup sebagian atmosfer dari planet.

Ilustrasi laser dikirimkan ke alien

Photo :
  • www.livescience.com

Schneiderman juga mendeteksi atmosfer yang dilucuti untuk pertama kalinya di planet alien. Bintang HD 172555 sebelumnya menarik perhatian para ilmuwan karena sifat debu yang tidak biasa di sekitarnya. "Debu bintang ini memiliki butiran yang jauh lebih halus daripada yang diperkirakan," jelas dia.

Debu itu juga sarat dengan sejumlah besar mineral yang tidak biasa, seperti obsidian dan tektite kaca hitam, membutuhkan panas kuat untuk bisa terbentuk. Penelitian sebelumnya menemukan satu penjelasan yang mungkin untuk debu semacam itu, yakni dua dunia yang saling bertabrakan dengan kecepatan lebih dari 22 ribu mph (36 ribu kph).

Dalam studi barunya para astronom menyelidiki gas yang mengelilingi bintang untuk mengungkap sejarahnya. Mereka menganalisis data dari Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chile dengan fokus pada tanda-tanda karbonmonoksida (CO).

Kehadiran karbonmonoksida yang begitu dekat dengan bintang merupakan misteri karena molekul tersebut biasanya rentan terhadap fotodisosiasi. Biasanya ada sangat sedikit karbonmonoksida di dekat bintang, membuat para peneliti menganalisis berbagai skenario untuk menjelaskan keberadaannya di sekitar Bintang HD 172555.

Skenario yang menurut para astronom paling memungkinkan adalah pernah terjadinya dampak raksasa antara protoplanet, planet yang lebih besar dan penabrak yang lebih kecil. Energi yang terlibat sangat besar itu membuat bagian tubuh planet meleleh.

Jadi, beberapa material dari keduanya kemungkinan akan tetap di tempatnya, sementara beberapa material akan terlempar dari planet yang lebih besar. Dampaknya akan memberikan energi ke atmosfer yang mengakibatkan atmosfer memanas. Saat memanas maka atmosfer menjadi lebih mudah untuk dihilangkan.

"Sebagian atmosfer akan didorong keluar oleh penabrak yang kemudian menabrak benda padat. Sementara sisanya akan didorong keluar dari bagian planet lainnya saat gelombang kejut bergerak melalui atmosfer. Beberapa mungkin dilucuti dalam jangka waktu yang lebih lama," papar Schneiderman.