XL Axiata Digelayuti Awan Mendung

Teknisi XL Axiata mengecek jaringan.
Sumber :
  • Dokumen XL Axiata

VIVA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) tengah digelayuti awan mendung, karena hanya membukukan laba bersih senilai Rp1,02 triliun di kuartal III 2021.

Keuntungan operator telekomunikasi Indonesia yang saham mayoritasnya dimiliki BUMN Telko Malaysia ini menyusut 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,07 triliun.

“Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga yang cukup berat, di tengah kompetisi industri telekomunikasi yang tidak pernah kendor," kata Direktur Utama dan Kepala Eksekutif XL Axiata, Dian Siswarini, Selasa, 9 November 2021.

Selain itu, XL Axiata mencatat total pendapatan selama periode kuartal III 2021 sebesar Rp6,8 triliun, di mana Rp6,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan.

Sementara total pendapatan sepanjang sembilan bulan tahun ini tercatat Rp19,8 triliun, dengan Rp18,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan.

EBITDA kuartal ketiga 2021 tercatat sebesar Rp3,4 triliun, dengan margin 50 persen dan EBITDA sepanjang sembilan bulan tercatat Rp9,9 triliun.

Di sepanjang kuartal ketiga 2021, biaya operasional meningkat 1 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ), antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi yang bertambah luas.

Selanjutnya, biaya infrastruktur juga meningkat karena upaya perluasan jaringan yang juga terus dilakukan ke berbagai wilayah.

Biaya regulasi meningkat karena kenaikan biaya frekuensi, demikian juga biaya overhead meningkat karena biaya konsultasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung.

Pendapatan dari data di periode kuartal ketiga 2021 terus tumbuh, dan mencapai Rp6 triliun, meningkat sebesar 2 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ).

Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95 persen, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) yang sebesar 94 persen.

Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang kuartal ketiga 2021, sebesar 10 persen QoQ, dari 1.572 PB menjadi 1.722 PB.

Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, trafik data meningkat setinggi 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi sepanjang sembilan bulan tahun ini. Salah satunya akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator telekomunikasi," jelas Dian.