Meta Kibarkan Bendera Putih ke Apple
- Adweek
VIVA – Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp dan Instagram, resmi menghentikan pengembangan smartwatch atau jam tangan pintar dengan kamera ganda. Sebagai gantinya, mereka membangun perangkat lain untuk pergelangan tangan.
Perangkat yang sudah dikembangkan selama dua tahun itu menyertakan beberapa fitur umum, termasuk pelacakan aktivitas, pemutaran musik, dan pengiriman pesan.
Prototipe yang sekarang dihentikan mencakup kamera ganda ini merupakan pembeda utama dari pemimpin pasar seperti Apple Watch, melansir dari situs The Star, Jumat, 10 Juni 2022.
Satu kamera terletak di bawah layar dan satu lagi diletakkan di bagian belakang sisi pergelangan tangan, menurut gambar dan video dari prototipe yang bocor. Kamera kedua dirancang agar pengguna dapat melepas jam dari talinya untuk mengambil gambar dengan cepat.
Namun, kehadiran kamera menyebabkan masalah sinyal saraf yang letaknya di pergelangan tangan. Kemampuan itu dikenal sebagai elektromiografi.
Meta telah menggembar-gemborkan manfaat elektromiografi sebagai cara menggunakan tangan sebagai pengontrol untuk perangkat lain, termasuk yang diarahkan ke metaverse.
"Ini tentang memecahkan kode sinyal-sinyal di pergelangan tangan dan menerjemahkannya ke dalam perintah digital untuk perangkat Anda," menurut sebuah posting blog Meta yang diterbitkan pada awal tahun ini.
Eksekutif Meta telah membahas potensi jam tangan pintar sebagai bagian dari visinya untuk metaverse, merupakan versi internet yang imersif di mana orang akan berinteraksi dengan pengguna lain sebagai avatar digital.
Sensor dalam perangkat pergelangan tangan dapat digunakan untuk membantu orang mengontrol avatar mereka atau berinteraksi dengan apa yang dilihat melalui sepasang kacamata augmented reality (AR).
Meskipun perangkat dua kamera dihentikan tapi Meta masih bekerja pada beberapa perangkat lain yang dikenakan di pergelangan tangan.
Karyawan yang bekerja pada jam tangan dengan nama kode Milan, diberi tahu bahwa perangkat tersebut tidak lagi berada di jalur produksi. Padahal, wearable tersebut awalnya ditargetkan untuk dirilis pada musim semi 2023 dengan harga sekitar US$349 atau Rp5 jutaan.