Dunia Terancam pada 2100
- U-Report
VIVA Tekno – Perkiraan baru menunjukkan panas ekstrem akan terjadi daerah tropis dan subtropis, termasuk India, semenanjung Arab, dan Afrika sub-Sahara yang akan mengalami suhu panas yang berbahaya hampir setiap harinya pada 2100.
Tidak dapat ditampikkan, suhu dunia sedang memanas, dan mengancam kelayak hunian di banyak wilayah di dunia. Khususnya yang terletak di sekitar khatulistiwa.
Sementara itu, garis lintang tengah dunia akan terus mengalami gelombang panas yang intens setidaknya setiap tahun.
Misal, di Chicago Amerika Serikat (AS), para peneliti memperkirakan akan mengalami peningkatan 16 kali lipat gelombang panas berbahaya pada akhir abad ini, mengutip dari situs Sciencealert, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Dalam hal ini, para peneliti mengatakan "tekanan panas yang sangat berbahaya akan menjadi ciri reguler iklim di Afrika sub-Sahara, sebagian semenanjung Arab, dan sebagian besar anak benua India". tulis para peneliti yang penelitiannya dipublikasikan di jurnal Communications Earth & Environment.
Perkiraan terbaru sekaligus juga menunjukkan pemanasan global sudah bertanggung jawab atas satu dari tiga kematian terkait panas secara global.
Berdasarkan tingkat ini, penelitian lain memprediksi manusia akan mati dalam jumlah rekor dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim telah memperketat cengkeramannya.
Bagaimana manusia mengatasi stres panas yang turut diperumit oleh faktor lain, seperti kelembaban. Perkiraan saat ini didasarkan pada metrik yang dikenal sebagai Indeks Panas, yang hanya memperhitungkan kelembaban relatif hingga suhu tertentu.
Namun demikian, pada Indeks Panas tradisional, suhu dianggap berbahaya bila telah melebihi 40 derajat Celcius dan akan sangat berbahaya bila melebihi 51 derajat Celcius.
Adapun ambang batas yang digunakan oleb studi ini adalah untuk memprediksi kelayakhunian di masa depan, dan bahkan dengan ukuran ini, bagaimana pun, prospek umat manusia terlihat mengerikan.
Adapun, antara 1979 hingga 1998, ambang batas Indeks Panas yang berbahaya terlampaui di daerah tropis dan subtropis pada 15 persen hari setiap tahunnya.
Selama waktu ini sangat jarang suhu menjadi sangat berbahaya sesuai dengan Indeks Panas. Sayangnya, hal yang sama tidak dapat dikatakan hari ini, dan masalahnya semakin memburuk.
Pada 2050, di daerah tropis, Indeks Panas yang berbahaya dapat dilampaui pada 50 persen hari setiap tahun. Pada 2100, itu bisa dilampaui pada sebagian besar hari.
Terlebih lagi, sekitar 25 persen dari hari-hari itu bisa sangat panas, mereka bisa melebihi ambang batas yang sangat berbahaya.
"Kemungkinan besar, tanpa pengurangan emisi besar-besaran, sebagian besar daerah tropis dan subtropis global akan mengalami tingkat Indeks Panas lebih tinggi daripada yang dianggap 'berbahaya' untuk sebagian besar tahun pada akhir abad ini," tulis para peneliti.