Akunnya Dipulihkan Elon Musk, Donald Trump Masih Ogah Balik ke Twitter
- Getty Images
VIVA Digital – Meski kini akun Twitternya telah dipulihkan, mantan Presiden Amerika Serikat dan pengusaha kaya penuh kontroversi, Donald Trump tidak ingin (kembali) bergabung.
Ia mengatakan bahwa dia "tidak punya alasan" untuk kembali ke platform media sosial itu, bahkan setelah pemilik baru, Elon Musk mengatakan dia dapat menggunakan kembali akunnya setelah hasil jajak pendapat pengguna, melansir New York Post, Senin, 21 November 2022.
Lebih dari setengah, dari 15 juta pengguna Twitter, atau 51,8%, yang berpartisipasi dalam survei hari Jumat yang dilakukan Musk memilih untuk mengizinkan ketua Partai Republik tersebut kembali ke platform favoritnya.
Trump dikeluarkan dari Twitter karena menghasut kekerasan, menyusul kerusuhan mematikan di US Capitol pada 6 Januari 2021.
“Orang-orang telah berbicara. Akun Trump akan dipulihkan," tweet Musk.
Partai Republik, yang menangani larangan tersebut dengan memulai situs media sosialnya sendiri, Truth Social, mengabaikan berita tersebut, dan belum memposting ke akun dengan 72,4 juta pengikut tersebut, di akun @realDonaldTrump sejak akun itu muncul kembali.
“Saya tidak melihat alasan untuk itu (kembali ke Twitter),” kata Trump melalui video pada hari Sabtu, ketika ditanya tentang kemungkinan kembalinya ia ke Twitter, di pertemuan kepemimpinan tahunan Koalisi Yahudi Republik.
Trump mengklaim Truth Social, yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan Trump Media & Technology Group (TMTG), memiliki keterlibatan pengguna yang lebih baik daripada situs Twitter.
Kandidat Capres AS 2024 itu memiliki hampir 5 juta pengikut di platform Truth Sovial, yang pemegang sahamnya ditetapkan untuk memberikan suara pada merger dengan akuisisi cek kosong yang telah menandatangani kesepakatan untuk menjadikan perusahaan tersebut untum publik sebesar US$1,3 miliar.
Trump sebelumnya memuji pengambilalihan Twitter oleh Musk, mengatakan dia senang perusahaan itu berada di "tangan waras" setelah kesepakatan selesai bulan lalu, dan berpotensi menggunakan situs tersebut selain Truth Social.
Trump secara kontrak diwajibkan untuk memberikan Truth Social eksklusif enam jam pada missives-nya, tetapi dapat memposting postingan "pesan politik, penggalangan dana politik, atau upaya pemungutan suara" di situs mana pun, dan kapan saja.
Musk sebelumnya berusaha meyakinkan pengiklan bahwa setiap keputusan untuk mengaktifkan kembali Trump atau pengguna lain akan dibuat oleh dewan moderasi konten yang beragam, dan mengatakan perlu ada "proses yang jelas untuk melakukannya".