Ada Pink Moon Malam Ini: Berkaitan sama Yahudi, Hindu dan Buddha
- The Sun
VIVA Tekno – Bulan Purnama Merah Muda, atau dikenal Pink Moon, akan mencapai titik penuhnya pada Kamis hari ini, 6 April 2023 dan akan bersinar di dekat bintang terang Spica.
Julukan tersebut tersemat karena bunga liar phlox merah muda yang berasal dari Amerika Utara mekar di bulan April. Nama lain untuk bulan purnama di bulan ini adalah Breaking Ice Moon, Budding Moon, Awakening Moon, dan Egg Moon.
Anishinaabeg atau Ojibwe yang merupakan penduduk asli di wilayah Great Lakes mengenalnya sebagai Popogami Giizis atau Broken Snowshoe Moon, menurut Center for Native American Studies.
Bulan Purnama ini juga mendapat nama Pesach atau Bulan Paskah karena kaitannya dengan hari raya keagamaan. Perayaan Pesach atau Paskah Yahudi dimulai saat Matahari terbenam pada hari Rabu, 5 April, dan berakhir saat malam tiba pada Kamis, 13 April mendatang.
Sementara itu, Bulan Paskah adalah perhitungan tanggal Paskah karena diadakan pada minggu pertama setelah Bulan Purnama pertama musim semi.
Kekristenan Barat akan merayakan Paskah pada Minggu, 9 April 2023, merupakan minggu setelah Bulan Merah Muda. Menurut NASA, Paskah Ortodoks Timur akan diperingati satu minggu kemudian atau 16 April mendatang.
Melansir dari situs Live Science, dalam kalender Lunisolar Hindu (kombinasi kalender Bulan dan Matahari), Bulan Purnama ini sebagai tanda festival Hanuman Jayanti. Sedangkan bagi umat Buddha di Sri Lanka ini adalah Bak Poya.
Waktu terbaik untuk menyaksikan terbitnya Bulan Purnama di timur adalah saat terbit tak lama setelah Matahari terbenam.
Periksa waktu bulan terbit dan bulan terbenam untuk lokasi Anda dan temukan tempat untuk mengamatinya dari pandangan rendah ke ufuk timur.
Spica, bintang terang di konstelasi Virgo, akan berada sekitar 8 derajat ke kiri bawah Pink Moon pada malam Bulan Purnama, menurut NASA. Malam berikutnya, Jumat, 7 April, Bulan bungkuk yang memudar, hanya 3 derajat dari Spica akan terlihat.
Bulan Purnama terbit dan terbenam aman terlihat oranye ketika terlihat dekat dengan cakrawala karena hamburan Rayleigh. Cahaya dari satelit alami Bumi itu harus melewati lebih banyak atmosfer planet kita untuk bisa disaksikan pengamat.
Itu berarti panjang gelombang yang lebih pendek dari cahaya biru tersebar saat menyerang molekul di atmosfer. Sementara cahaya kemerahan dan oranye dengan panjang gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah melewatinya.
Hamburan Rayleigh juga menjadi penyebab langit berwarna biru dan Matahari terbit dan terbenam yang berwarna kemerahan.
Setelah Pink Moon, Bulan Purnama berikutnya akan terjadi pada 5 Mei 2023.
Flower Moon ini juga disebut Bulan Tanam Jagung dan Bulan Susu, akan berpindah ke bayangan terluar Bumi di luar angkasa yang menyebabkan Gerhana Bulan penumbra.