Dompet Digital TikTok Akan Masuk Indonesia

TikTok.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tekno – TikTok dilaporkan sedang dalam pembicaraan tahap awal dengan regulator untuk mendapatkan lisensi pembayaran di Indonesia, sebuah langkah yang akan melanjutkan ambisi e-commerce di pasar dalam negeri.

Berita tersebut mengikuti pengumuman CEO TikTok, Shou Zi Chew pada bulan Juni bahwa platform video pendek tersebut akan menginvestasikan miliaran dolar di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Dua sumber yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut mengatakan, TikTok, yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance, sedang berdiskusi dengan Bank Indonesia dan aplikasi tersebut mendapat sambutan yang baik.

Seorang juru bicara TikTok mengonfirmasi pada hari Jumat kemarin bahwa pembicaraan sedang berlangsung, menambahkan bahwa lisensi pembayaran akan membantu pencipta dan penjual lokal di platformnya.

Sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena negosiasi bersifat rahasia. Perwakilan Bank Indonesia juga tidak menanggapi permintaan komentar, menurut situs Coin Speaker, Senin, 7 Agustus 2023.

Lisensi pembayaran akan memungkinkan TikTok mendapatkan keuntungan dari biaya transaksi dan menempatkannya lebih langsung dalam persaingan dengan raksasa e-commerce Asia Tenggara dengan Shopee milik Sea (SE.N) dan Lazada milik Alibaba (9988.HK).

CEO TikTok Shou Chew.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

TikTok memiliki 125 juta pengguna Indonesia per bulan - setara dengan angka penggunanya untuk Eropa dan tidak terlalu jauh di belakang Amerika Serikat yang memiliki 150 juta.

Douyin, mitra Tiongkok untuk TikTok yang juga dimiliki oleh ByteDance, memperoleh lisensi pembayaran Tiongkok pada tahun 2020. Tidak diketahui apakah TikTok telah memperoleh lisensi pembayaran di tempat lain di dunia. ByteDance dan TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang lisensi.

Dengan populasi lebih dari 270 juta di Indonesia, e-commerce menyumbang transaksi senilai hampir US$52 miliar tahun lalu, menurut data dari konsultan Momentum Works. 

Dari jumlah itu, 5 persen terjadi di TikTok, terutama melalui streaming langsung. TikTok berencana meluncurkan platform e-commerce untuk menjual barang-barang buatan China di Amerika Serikat bulan ini. 

Perusahaan mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk meluncurkan layanan tersebut di Indonesia di mana pemerintah telah menyatakan keprihatinan bahwa negara dapat dibanjiri dengan impor buatan China.