China Punya Pesaing Baru soal Litium

Baterai lithium.
Sumber :
  • newlaunches.com

VIVA Tekno – Penggalian cadangan litium dalam jumlah besar yang dilakukan Iran berpotensi menjadi yang terbesar kedua di dunia, memberikan gelombang kejutan pada lanskap persaingan litium global.

Di tengah perubahan arus perkembangan ini, terdapat dua pemain utama yang menonjol yaitu China dan Australia. Negeri Tirai Bambu itu merupakan importir dan pengolah litium terbesar di dunia, serta produsen baterai utama.

Australia berperan sebagai sumber utama untuk produksi China. Pertarungan strategis untuk menguasai rantai pasokan litium kini menjadi pusat perhatian dalam persaingan geopolitik global, yang mencerminkan perselisihan minyak pada beberapa dekade terakhir.

Dalam 'pertandingan catur' yang sedang berlangsung mengenai keamanan rantai pasokan litium, cadangan di Iran menandai potensi perubahan permainan bagi ketergantungan China pada pemasok asing seperti Australia, Brasil, Kanada, dan Zimbabwe yang mencakup 70–74 persen.

Dihadapkan pada barikade sanksi internasional, terutama dari Amerika Serikat (AS), China memiliki peluang emas untuk mengurangi ketergantungannya pada pemasoknya saat ini dan berinvestasi pada industri Iran yang masih baru.

Ilustrasi baterai Lithium-ion.

Photo :
  • Pixabay

Peran utama China dalam rantai nilai mineral penting bukanlah sebuah kebetulan, namun merupakan buah dari perencanaan strategis yang disengaja.

Penemuan di Iran menunjukkan bahwa dinamika rantai pasokan litium global harus dievaluasi, baik dari perspektif temporal maupun spasial, dikutip dari situs The Interpreter, Jumat, 22 September 2023.

Seperti yang dikatakan Elon Musk, hambatan utama dalam produksi baterai litium bukanlah pengendalian sumber daya litium, namun kapasitas pemrosesan, termasuk pemurnian dan penyempurnaan elemen litium.

Dalam hal ini, negara yang dipimpin Xi Jinping itu memiliki keunggulan yang menempatkannya bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun lebih unggul dibandingkan pesaing globalnya.

Dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan menggabungkan pemain-pemain terkemuka seperti Kanada, Australia, Prancis, Jerman, Jepang, dan Inggris, Sustainable Critical Minerals Alliance yang dibentuk pada 2022 bertujuan untuk menyingkirkan China dari posisi dominannya dalam industri litium global.

Dengan latar belakang tersebut, penemuan litium oleh Iran dapat memberikan China sebuah langkah pertahanan yang penting.