Logam Tanah Langka Bisa Membuat Ekstraksi Uranium Laut Lebih Sederhana dan Murah

Uranium.
Sumber :
  • IFL Science

VIVA Tekno – Uranium, setelah sempat digunakan sebagai pewarna pada tembikar yang ditemukan pada tahun 1789, kini banyak diminati untuk digunakan dalam industri energi nuklir, dan dalam pengobatan.

Jumlahnya lebih banyak daripada emas, dan lebih mudah ditemukan, karena tanda radiasi yang dipancarkannya saat ia membusuk.

Secara umum, pasokan uranium lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan, meskipun baru-baru ini muncul kekhawatiran bahwa hal ini tidak akan terus terjadi; ketika dunia beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan seperti nuklir dibandingkan bahan bakar fosil, pasokan baru harus ditemukan.

Uranium

Photo :
  • Popular Science

“Ada banyak uranium di lautan, seribu kali lebih banyak dibandingkan yang ditemukan di dalam tanah, namun uranium tersebut sangat encer, sehingga sangat sulit untuk diekstraksi,” kata seorang ilmuwan, Dr Jessica Veliscek Carolan, dikutip dari IFL Science, Rabu, 25 Oktober 2023. 

“Tantangan utamanya adalah bahwa zat lain dalam air laut, garam dan mineral, seperti besi dan kalsium, terdapat dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan uranium,” imbuhnya.

Tim tersebut meneliti material berlapis hidroksida ganda (LDH), material yang sangat mudah dimodifikasi dan menjanjikan untuk mengekstraksi uranium, serta logam. 

Uranium

Photo :
  • Industrial Heating

Bahan LDH memiliki lapisan dengan muatan positif dan negatif, yang dapat disesuaikan untuk mengekstraksi zat tertentu dalam hal ini, uranium.

Saat mencoba mengekstraksi uranium dalam kondisi seperti air laut, tim menyempurnakan teknik mereka dan menemukan bahwa ketika menambahkan neodymium ke dalam campuran, mereka sangat efisien dalam memilih uranium dibandingkan unsur-unsur lain yang berlimpah di lautan.

Selain berguna untuk mengumpulkan uranium baru, hal ini juga berpotensi membersihkan air limbah radioaktif yang dihasilkan oleh industri nuklir.

“Ada manfaat tambahan karena bahan-bahan ini sederhana dan murah untuk dibuat,” tambah Veliscek, seraya menyimpulkan bahwa bahan-bahan ini dapat menjadi pilihan yang hemat biaya untuk ekstraksi uranium skala besar.