Badai Matahari Hantam Bumi, Hari Ini Panasnya Level Tertinggi
- Daily Mail
Amerika Serikat – Para peneliti memperkirakan bahwa Bumi mungkin akan menghadapi badai Matahari yang hebat dalam waktu dekat, dan perkiraan ini muncul setelah teleskop NASA mendeteksi solar flare terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir VIVA Tekno dari NBC, Jumat, 22 Desember 2023, kejadian tersebut terjadi beberapa hari yang lalu dan menyebabkan terhentinya komunikasi radio di beberapa wilayah Bumi.
Ilmuwan di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) menyatakan bahwa ledakan ini merupakan yang terbesar sejak 2017.
Semburan radiasi yang dihasilkan bahkan terdeteksi secara luas, memengaruhi frekuensi yang lebih tinggi. Shawn Dahl dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA menggambarkan kombinasi ini sebagai salah satu peristiwa radio Matahari terbesar yang pernah tercatat.
Para ilmuwan sekarang memantau wilayah bintik matahari dan menganalisis kemungkinan ledakan plasma dari matahari, atau juga dikenal sebagai massa koronal yang dapat mengarah ke Bumi.
Jika hal tersebut terjadi, bisa mengakibatkan badai Matahari dahsyat menimpa Bumi, yang dapat mengganggu sinyal radio frekuensi dan memicu cahaya utara atau aurora.
Dikutip dari laman Meteoagent, badai Matahari level tinggi akan terjadi pada Jumat hari ini. Selanjutnya, pada 23-24 Desember, badai Matahari berada di level medium. Lalu, hingga 31 Desember, badai Matahari dikatakan akan berada pada level rendah.
Matahari memang mendekati puncak siklus matahari selama 11 tahun atau lebih. Aktivitas bintik matahari maksimum diperkirakan terjadi pada 2025.
"Hal ini dapat mengakibatkan badai geomagnetik dapat mengganggu sinyal radio frekuensi tinggi di lintang yang lebih tinggi dan memicu cahaya utara, atau aurora, dalam beberapa hari mendatang," kata Dahl.
Letusan terjadi di bagian paling barat laut Matahari. Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap aksi tersebut dalam sinar ultraviolet ekstrim, dan merekam gelombang energi yang kuat sebagai kilatan cahaya yang sangat besar dan terang.
Diluncurkan pada 2010, pesawat ruang angkasa ini berada pada orbit yang sangat tinggi mengelilingi Bumi, di mana ia terus memantau Matahari.