Ilmuwan: 8 Tahun Lagi Internet akan Tumbang
Senin, 4 Mei 2015 - 13:53 WIB
Sumber :
- Science Alert
VIVA.co.id
- Para ilmuwan yakin, tidak akan butuh waktu lama untuk bisa menumbangkan kejayaan internet. Dalam kurun delapan tahun ke depan, internet akan hancur jika dunia tidak mencari solusinya dari sekarang.
Ini merupakan peringatan yang dilayangkan para ilmuwan dari Inggris. Ilmuwan yang tergabung dalam Royal Society itu yakin jika dunia harus melakukan sesuatu untuk meningkatkan infrastruktur komunikasi.
Dilansir melalui
News Max
, Senin 4 Mei 2015, saat ini layanan internet sangat bergantung pada kabel dan fiber optik. Keduanya digunakan untuk mentransmisikan sinyal ke komputer dan smartphone. Namun sayangnya, keterbatasan internet akan muncul pada 2023.
"Kita sedang dalam tahap mencapai titik puncak. Internet akan mencapai titik batasannya delapan tahun lagi," ujar Profesor Andrew Ellis, salah satu ilmuwan dalam organisasi tersebut.
Menurut Ellis, saat ini kebutuhan manusia akan kecepatan akses data masih bisa ditanggulangi. Namun dalam penelitian di lab, ilmuwan merasa telah 'mentok' dan tidak mendapatkan data lagi dalam penggunaan fiber optik tunggal.
"Intensitasnya sama dengan saat Anda berdiri menghadap cahaya matahari. Pengembangannya ke pasar adalah sekitar enam sampai delapan tahun setelah penelitian lab. Jadi dalam kurun delapan tahun ke depan, itulah batasnya. Kita tidak akan bisa mendapatkan lebih banyak data lagi," ujar ilmuwan yang berasal dari Aston University di Birmingham, Inggris itu.
Baca Juga :
Fiber memang diandalkan untuk mengirimkan informasi dengan cara mengubah sinyal menjadi cahaya dan kembali berubah menjadi sekumpulan informasi. Perusahaan internet telah bertahun-tahun mengandalkan serat tunggal. Ukurannya memang cukup kecil, setipis helai rambut manusia. Belakangan dipercaya jika serat optik mulai kekurangan kapasitas fisik. Berkurangnya kapasitas inilah yang dipercaya dapat memicu membengkaknya biaya internet pengguna.
"Kita siap untuk membayar lebih? Atau seharusnya kita berhenti meningkatkan kapasitas? Internet memiliki kebutuhan energi yang sama dengan industri penerbangan, yakni sekitar dua persen dari konsumsi energi keseluruhan yang dibutuhkan sebuah negara berkembang. Itu hanya untuk transfer data. Jika anda menambahkan komputer, ponsel, televisi, meningkat menjadi delapan persen," ujar Ellis.