Hacker dan Blogger Indonesia Serukan Perang Radikalisme

Sumber :
  • staztic.com

VIVA.co.id - Lebih dari 400 blogger dan hacker dari seluruh Indonesia bersepakat membangun dunia maya damai sebagai reaksi dari mewabahnya penyebaran paham radikalisme di dunia maya.
 
“Kita sepakat membantu pemerintah memerangi penyebaran paham radikalisme,” kata Bambang Herialdi, blogger dari Pontianak dalam workshop Program Damai di Dunia Maya di Jogja Exspo Center (JEC) Yoyakarta, Kamis 29 Oktober 2015.
 
Diungkapkan Bambang, dunia maya dan sosial media saat ini memang sebagai surga kalangan teroris maupun kelompol ektrimis menyebarkan kekerasan. Selain biaya murah aktiVitas bisa dilakukan di mana saja, kapan saja.

"Namun kita sesama blogger sedikit banyak sudah mengetahui cirri-ciri situs atau web berisi penyebaran paham radikalisme," kata Bambang.
 
Untuk memerangi wabah radikalisme, lanjutnya, pihaknya sering melakukan pertemuan baik dengan sesama blogger, hacker maupun instansi pemerintah.

"Kami bersedia membantu untuk menyelamatkan generasi muda namun perlu kerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya penyajian konten yang sesuai," kata Bambang.
 
Pakar sosial media Nukman Luthfie, mengungkapkan, pengguna internet aktif di Indonesia 60 persen adalah generasi muda. Padahal generasi muda merupakan individu yang masih bersih dan sedang mencari jati diri.
 
"Mereka sangat rentan terbawa arus paham radikalisme atau mengikuti sosok yang dianggap pahlawan walau itu pelaku tindak kekerasan," katanya.

Ditambahkan Nukman, memblokir situs radikalisme tidak akan banyak pengaruh. Sebab mereka bisa membuat alamat baru, menulis ulang dan dengan cepat menyebarkan lagi di dunia maya.
 
Untuk menyelamatkan generasi muda, diperlukan gerakan swadaya dari masyarakat melalui penyediakan informasi, edukasi dan diskusi dalam dunia maya. “Ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
 
Deputi Satu Badan Nasional Penanggulangan Teroris  Agus Surya Bakti menambahkan, sebagai upaya membanjiri dunia maya dengan konten positif memerangi faham radikalisme, tahun ini pihaknya akan merilis satu portal dan dua situs.

Situs berisi tentang informasi terkait dengan aneka macam terorisme dan faham radikalisme.
 
“Satu situs lagi berisi konten edukatif yaitu wacana pembanding yang benar sebagai konter akan faham radikalisme. Biar masyarakat khususnya pemuda memiliki bacaan yang benar dan mereka akan bisa menyimpulkan sendiri," kata Agus.

Saat ini dunia terorisme mengalami proses adaptasi dan perkembangan luar biasa. Memang Densus 88 berhasil menangkap pelaku namun paham terorisme sampai saat ini tetap hidup dan menyebar.

"Tiga tahun terakhir, dunia maya menjadi instrumen teroris menyebarkan paham radikalisme dan ekstrimisme dan rekrutmen," katanya.
 
Untuk mencegah hal ini tidak mungkin hanya dilakukan BNPT dan pemerintah atau melakukan penutupan situ berisi paham radikalisme. Semua harus dilakukan bersama dengan berbagai srage holder dan menjadi gerakan nasional.
 
"Kami awali dari Yogyakarta dengan 1.000 pemuda dan ratusan blogger. Tahun depan acara serupa akan kita gelar di lain daerah dengan melibatkan pemuda dan blogger lebih banyak sebagai upaya membangun gerakan nasional," katanya.