Parlemen Eropa Anggap Snowden Pembela HAM

Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters
VIVA.co.id - Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) telah cukup lama menjadi buronan internasional. Dia diburu karena telah membocorkan rahasia pemerintah.

Meski demikian, parlemen Eropa menyatakan, Snowden merupakan pembela Hak Asasi Manusia (HAM). Artinya, Snowden harus diberikan perlindungan khusus. Keputusan itu disampaikan usai Parlemen Eropa melakukan pemungutan suara mengenai status Snowden.

Hasilnya, dari pemungutan suara itu, mayoritas mendukung aksi Snowden. Dari total 285 suara, setidaknya 281 menyatakan bahwa parlemen mengesahkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan negara-negara Uni Eropa untuk melindungi Snowden. Demikian dilansir
Cnet
, Jumat, 30 Oktober 2015.


Pria berkacamata itu menyandang status whistle blower sekaligus pembela HAM internasional. Resolusi parlemen Eropa itu juga meminta, para anggota Uni Eropa untuk membebaskan tuduhan terhadap Snowden.


Snowden seringkali meresahkan pemerintahan Amerika hingga tatanan global. Ia membocorkan mengenai keamanan digital negara itu, mulai dari dokumen-dokumen rahasia NSA 2013 lalu dan dokumen penting lainnya. Dia pun menjadi buronan negeri Paman Sam karena dianggap melanggar undang-undang spionase.


Dokumen tersebut mengungkap program pengawasan yang dijalankan oleh NSA beserta Badan Mata-Mata inggris (GCHQ). Diceritakan, mereka sedang mengawasi para pemimpin dunia hingga warga sipil dengan menyadap ponsel mereka secara diam-diam.


Sayangnya, hasil dari pemungutan suara Parlemen Eropa ini bersifat tidak mengikat. Artinya, negara-negara Eropa tidak dipaksa untuk memberikan suaka terhadap Snowden.


Melihat dukungan tersebut, Snowden mengatakan itu merupakan suara perubahan. Dalam masa buronan Snowden diduga sedang berada di Rusia


"Ini bukan pukulan terhadap pemerintah Amerika. Tangan terbuka akibat dari perpanjangan teman-teman semua. Ini kesempatan untuk maju," tulis Snowden dalam akun Twitter-nya.