Nicepay Klaim Punya Satu Mesin EDC untuk Semua Bank

Nice Pay
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Provider penyedia solusi transaksi pembayaran online, Nicepay menginginkan agar merchant (pedagang) memanfaatkan satu mesin gesek kartu (EDC). Sebab, seperti diketahui di berbagai pedagang selalu menyediakan lebih dari satu mesin EDC sesuai dengan bank.

Langkah tersebut merupakan salah satu strategi Nicepay dalam merambah ke offline. Perusahaan yang merupakan hasil joint venture IONPay dan perusahaan Nice Group ini, mengungkapkan kalau pembayaran dengan satu mesin EDC akan menguntungkan berbagai pihak.

"Untuk merchant besar mungkin tidak akan masalah dengan banyaknya EDC tapi kalau untuk merchant kecil tentu akan kesulitan karena biaya sewanya cukup besar," ujar Chief Executive Officer (CEO) Nicepay Dina Kim di kantornya di Wisma GKBI, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.

Dina mengatakan, dengan pemangkasan pemanfaatan berbagai mesin EDC dan beralih pada satu unit aja, itu akan memberikan keuntungan kepada merchant atau juga bank.

"Kalau misalkan tadinya ada lima mesin EDC dengan biaya sewa Rp500 ribu, jadi Rp100 ribu untuk satu mesin EDC, tentu itu akan menghemat anggaran merchant dan juga bank," ucap perempuan asal Korea Selatan ini yang sudah tinggal di Indonesia selama 10 tahun.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, disampaikan Dina, perusahaannya telah menemui berbagai bank untuk merealisasikannya. Dina menuturkan, bank juga setuju dengan solusi yang disediakan oleh Nicepay.

"Kita sudah ketemu beberapa bank besar, mereka minat karena pusing juga dengan sewa mesin EDC yang cukup tinggi. Untuk menggabungkan berbagai bank itu butuh waktu, meski awalnya tidak bisa semua bank ikut, paling bertahap dulu. Diharapkan tahun depan sudah terealisasi," tutur dia.

Sejak resmi hadir di Indonesia beberapa waktu lalu, Nicepay langsung menargetkan untuk menjadi nomor satu ini dari sisi Indikator Kerja Utama atau Key Performance Indicators (KPI). Bukan seberapa banyak pengguna yang menggunakan jasanya, melainkan lebih ke arah peningkatan dari sisi pendapatan (revenue) perusahaan.