Jutaan Smartphone Android Kirim Data Pengguna ke China

Smartphone.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Harganya memang murah, namun siapa sangka jika ternyata smartphone Android itu bisa mengirimkan data pengguna ke negara China. Hal ini berdasarkan temuan dari perusahaan keamanan Kryptowire.

Software tersebut, dijelaskan pihak Kryptowire, melacak data lokasi dan panggilan yang masuk di smartphone pengguna. Yang paling parah, software tersebut juga memonitor pengguna secara diam-diam, bahkan mengirimkan data keyword pencarian, serta pesan teks pengguna ke server di China setiap 72 jam.

"Hampir semua smartphone yang berharga murah, atau biasanya diperuntukkan bagi segmen low-end memiliki software ini. Dikembangkan oleh perusahaan China berbasis di Shanghai, Adups Technology Company," ujar VP Product dari Kryptowire, Tom Karygiannis, dikutip The Verge, Rabu, 16 November 2016.

Namun Karygiannis tidak mengetahui pasti apa tujuan Adups mengirimkan semua data itu ke server di China, apakah untuk keamanan negara atau kepentingan iklan.

Software Adups ini diperkirakan telah disematkan di lebih dari 700 juta unit smartphone berbasis Android. Kebanyakan smartphone itu adalah untuk segmen kelas bawah. Beberapa pabrikan yang diklaim menggunakan software dari Adups ini adalah Huawei dan ZTE. 

Belum ada komentar dari ZTE maupun Huawei terkait hal ini. Namun salah satu manufaktur di Amerika, yakni BLU Product. Namun dalam keterangan resmi kepada The Verge, manufaktur itu mengaku telah mengidentifikasi adanya kelalaian ini dan langsung menghapus software aplikasi dari pihak ketiga itu.

"Ada sekitar 120.000 unit smartphone BLU yang menjalankan software itu. Software tersebut memang mengancam keamanan penggunanya karena mengumpulkan data personal dalam bentuk pesan singkat, daftar panggilan, dan kontak pengguna di ponsel," ujar pihak BLU.

Google sebagai pemilik Android mengaku tidak mengetahui akan hal itu. Bahkan mereka baru mengetahui setelah dihubungi oleh pihak Kryptowire.

Saat dikonfirmasi Times, Adups mengaku sejatinya software itu tidak diperuntukkan bagi ponsel Amerika. Adups membuat software yang sudah dimodifikasi untuk BLU namun tanpa sengaja fitur yang berisi perekaman data masih terbawa untuk ponsel tersebut.

"Pada Juni 2016 beberapa perangkat Blu Product mengadopsi versi Adups yang telah dimodifikasi. Namun ternyata secara tidak sengaja ada beberapa fungsi terbawa, yang seharusnya untuk klien Adups yang lain. Ketika BLU mengungkapkan keberatannya, kami langsung menonaktifkan fungsi itu di ponse BLU," ujar pihak Adups.

Dalam keterangan tersebut Adups juga mengatakan bahwa data tersebut tidak digunakan untuk hal apapun, termasuk untuk kepentingan politik negara atau iklan. Data yang masuk ke server Adups di China diklaim langsung dihapus.

(mus)