Ramai di Tengah Kurs Tak Bersahabat

Sumber :

Hari pertama pameran, seperti yang sudah-sudah pengunjung terlihat ramai. Meskipun untuk menyaksikan pameran mereka harus merogoh kocek Rp 5000 per orang, tetapi itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk menghadiri pameran teknologi terbesar di penghujung tahun.

Pameran yang dibarengi dengan Indonesia Book Fair, Indonesia Game Show, dan APICTA (Asia Pacific ICT Awards) itu cukup dipadati pengunjung. Meski begitu, “Pengunjung umumnya masih melihat-lihat, belum banyak yang berbelanja,” kata Kurniawan, Product Manager dari PT Misuco Electronic. 

Sejumlah vendor - menurut panita terdapat 300 perusahaan yang ikut serta meramaikan - terlihat memajangkan produk-produk unggulannya. Meski banyak produk yang dihadirkan, tetapi tidak sedikit juga distributor yang mengalami hambatan pasokan barang. 

“Beberapa barang belum bisa kami pajang di pameran ini karena ekspedisi masih tertahan di Singapura,” ucap staf marketing salah satu peserta pameran. “Khususnya untuk monitor LCD,” katanya lagi.

Meski kurs dolar sedang tidak bersahabat, sebagian besar peserta pameran menggelar produknya menggunakan kurs rupiah. “Khusus Pameran, kami menggunakan kurs rupiah,” kata Reza Gardino, Product Manager Force 3D dari PT. E Media Devices. “Tetapi untuk ke dealer, kami tetap menggunakan kurs dolar. Demikian pula setelah pameran usai,” tambahnya.