Mayweather vs McGregor, Penjelasan Pakar Otak Bikin Terkejut

The Phenomenal Fight: Floyd Mayweather Jr melawan Juara UFC Conor McGregor.
Sumber :

VIVA.co.id – Jagoan tinju Floyd Mayweather Jr. dan jawara tarung bebas MMA, Conor McGregor, bakal berduel akhir pekan ini. Pertarungan akan berlangsung di T-Arena Mobile, Las Vegas, Amerika Serikat, pada Sabtu malam waktu setempat, 26 Agustus 2017 – atau Minggu pagi 27 Agustus waktu Indonesia, yang akan disiarkan langsung oleh tvOne.

Ini adalah pertandingan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan beberapa orang percaya bahwa McGregor, dengan kecepatan, atletis dan awet muda (karena 11 tahun lebih muda dari Mayweather) memiliki kesempatan melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh petinju profesional sebelumnya.

Pertarungan ini bahkan sampai membuat para ilmuwan neurologi - bidang yang sedang berkembang yang menyelidiki fungsi otak - angkat bicara dan memprediksi siapa yang akan menjadi pemenang.

Menurut The Conversation, Kamis 24 Agustus 2017, para ilmuwan ini melihat tinju sebagai olahraga reaksi cepat. Ketika Anda melihat lawan melayangkan pukulan ke arah Anda, maka otak akan 'membacanya' dan memberitahu Anda bagaimana mengantisipasinya.

Posisi dan gerakan kaki, pinggul, bahu, dan tangan memberikan petunjuk tentang arah dan kekuatan Anda untuk membalas serangan lawan. Akan tetapi, saat Anda terlambat untuk bereaksi, maka Anda akan kehilangan momen dalam waktu cepat.

Para ahli ini mengibaratkan menghindari pukulan lawan seperti film The Matrix. Menjadi cepat dan memiliki refleks yang baik tentu membantu dalam lingkungan yang berubah cepat seperti tinju.

Sudah ada contoh

Tapi harus diingat juga, tidak ada kecepatan di dunia apabila fungsi otak 'belum aktif sepenuhnya' untuk membaca situasi yang ada. Para ilmuwan ini lalu memberi contoh pertarungan tinju antara Muhammad Ali dan Jim Brown pada era 1960-an.

Brown, yang mantan atlet football (NFL), ingin mencoba dunia baru menjadi petinju. Ia pun bersemangat untuk menantang Ali, Si Mulut Besar, untuk naik ring. Ali mencoba membujuk Brown untuk menyerah pada mimpinya menjadi seorang petinju.

Brown sesumbar kalau dirinya secepat dan sekuat Ali. Pertarungan pun terjadi yang dipromotori Bob Arum. Benar saja komentar Ali. Pertandingan hanya berjalan 30 detik ketika Ali melepaskan pukulan dengan cepat ke arah Brown.

Saat itulah Brown langsung terkapar, dan mungkin, di dalam hatinya baru sadar dan berkata, "Baiklah, saya mengerti maksudnya". Pertandingan singkat itu dimenangkan Ali.

Nah, ciri-ciri yang ada pada diri Brown, sepertinya, tersemat pada diri McGregor. Tapi, jangan sampai membuat malu nantinya. Toh, MMA termasuk olahraga tinju dan McGregor sudah memiliki pengalaman di bidang ini, tidak seperti Brown.

Mayweather Jr, mungkin boleh berusia 40 tahun, dan absen di dunia tinju selama dua tahun. Berbeda dengan McGregor. Tapi, lagi-lagi, ilmuwan memastikan bahwa Mayweather-lah yang akan menjadi juara karena 'pengalaman otaknya' sebagai seorang petinju profesional.

Saksikan laga panas ini secara langsung di tvOne, Minggu 27 Agustus 2017, pukul 08.30 WIB. Atau, Anda bisa menyaksikannya via live streaming VIVA.co.id di alamat m.viva.co.id/tvone/live, aplikasi VIVA yang diunduh melalui playstore serta app store, dan tvOne Connect. (ren)