Produsen Smartphone Asing dan Lokal 'Perang Cerdik-cerdikan'

Hasnul Suhaimi.
Sumber :
  • goldenringaward.com

VIVA.co.id – Produk ponsel pintar atau smartphone asal Korea Selatan dan China masih mendominasi pasar di Indonesia. Apalagi kalau bukan Samsung dan Oppo.

Lantas, bagaimana dengan para produsen smartphone lokal? Pakar telekomunikasi, Hasnul Suhaimi mengatakan, produsen smartphone asing dan lokal sedang menerapkan apa yang dinamakan 'perang cerdik-cerdikan'.

Menurutnya, tak dipungkiri lagi bahwa produsen smartphone asing sangat kuat. Baik dari sisi dana maupun strategi pemasaran, ke Indonesia.

"Samsung, Oppo, Xiaomi, dan baru-baru ini, Vivo. Tapi, kalau produsen smartphone lokal mengerti dan paham peluang pasar, pasti menang," kata dia, di CBD Campus, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.

Mantan chief executive officer (CEO) PT XL Axiata Tbk ini mengungkapkan, produsen smartphone lokal masih memiliki peluang besar memenangkan pasar di rumah sendiri, lantaran tidak semua smartphone asing didesain untuk Indonesia.

Hasnul pun mencontohkan produk smartphone BlackBerry Messenger, yang dikatakannya produk tidak bagus.

"Produk mereka (BBM) itu email base, bukan chatting base. Sedangkan orang kita punya kebiasaan ingin cepat. Selain itu barangnya cepat panas. Karena, kalau di luar, BBM hanya dipakai untuk kirim email. Di kita, ya, untuk bekerja," ungkapnya.

Hal-hal seperti ini lah yang dimaksud 'tak paham atau bukan untuk Indonesia'. 

"Harusnya, celah ini dimanfaatkan (produsen smartphone) lokal. You know the market, you know how to create them, dan sellingability akan naik," kata pria yang kini menjabat komisaris utama PT Pos Indonesia itu mengingatkan.

Sebagai informasi, produsen smartphone lokal besar adalah Advan, Evercoss, Axioo, dan Polytron. Adapun smartphone asing yang masuk ke Indonesia, selain Samsung dan Oppo, yakni Vivo, Asus, dan Xiaomi.