Nuklir Bisa Uji Keaslian Benda Cagar Budaya Tanpa Merusak

Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto (kanan).
Sumber :
  • Dokumentasi Batan

VIVA – Kepala Badan Tenaga Nulir Nasional, Djarot Sulistio Wisnubroto, membenarkan jika nuklir bisa menguji keaslian benda cagar budaya seperti arca.

Menurut dia, metode yang terbilang baru ini mampu mengungkap keaslian benda cagar budaya, yang memiliki banyak nilai tambah, tanpa harus merusak dengan cara mencungkil.

"Namanya analisis menggunakan radiasi nuklir. Sinar nuklir ditembakkan ke benda cagar budaya itu, sehingga tidak perlu dilakukan penyungkilan. Jadi, benda cagar budaya itu tidak cacat," kata Djarot kepada VIVA.co.id, Minggu, 22 Oktober 2017.

Selain itu, ada juga yang namanya uji karbon (carbon dating), yang fungsinya mampu melacak usia arca. Ia lalu mencontohkan Piramida di Mesir, yang sudah diketahui usianya dari penggunaan carbon dating yang mencapai ribuan tahun.

Djarot menjelaskan, Batan sempat diminta untuk membantu umur dari situs Gunung Padang. "Tapi tidak ada kesimpulan mengenai Gunung Padang itu. Kita ikut membantu dari sisi bagaimana mengukur usianya," ujarnya menambahkan.

Teknologi nuklir dinilai mampu 'membaca' komponen kuno di dalam benda cagar budaya seperti arca, sehingga akan terlihat semuanya hingga pada bagian terkecil (partikel). (mus)