Lindungi Hak Cipta Content Creator dengan Fingerprint Combat

Content creator YouTube.
Sumber :
  • TechSpot

VIVA – Indonesia harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, di mana merupakan fase yang mengubah cara aktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi melalui teknologi.

Teknologi akan mendorong perubahan perilaku masyarakat dan peningkatan kebutuhan serta terciptanya berbagai peluang bisnis dan pekerjaan baru. Beraktivitas di era serba digital seperti sekarang ini, tentu sangat lekat dengan hadirnya media sosial.

Bahkan, media sosial kini telah menjadi salah satu aspek penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Perkembangan media sosial yang awalnya hanya sebagai tempat bersosialisasi, kini menjadi sebuah ekosistem baru, yang mengubah cara orang dalam bertransaksi, bersosialisasi, hingga meeting menjadi serba online.

Menjadi seorang pembuat konten atau content creator dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Content creator merupakan sebuah profesi untuk membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar, video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi.

Kemudian, biasanya masuk ke dalam tim media sosial karena konten-konten tersebut dibuat untuk media digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Namun, masih terdapat masalah yang seringkali dialami para pembuat konten ini. Salah satunya mengenai pembajakan konten yang dilakukan oleh pihak lain.

Oleh karena itu, Hyppe dihadirkan sebagai aplikasi media sosial yang akan menjawab masalah tersebut dan fokus pada teknologi proteksi konten, dengan mengusung teknologi Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya, untuk menjaga konten dari pembajakan.

“Kami menerapkan Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi di aplikasi Hyppe agar para content creator dapat menjaga hak kepemilikan konten mereka sekaligus dapat melakukan transaksi jual beli konten kepada sesama pengguna aplikasi Hyppe,” tutur Magin M, selaku chief strategy officer Hyppe Teknologi Indonesia, Senin, 10 Agustus 2020.

Selain Fingerprint Combat, aplikasi Hyppe juga menyertakan Blockchain ke dalam basis teknologinya. Blockchain adalah teknologi yang berfungsi untuk mencatat data berdasarkan jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi, efisien dan aman, karena dilindungi oleh penerapan algoritma kriptografi yang kuat.

Dengan mengusung teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat, Hyppe akan menjaga kepemilikan hak cipta untuk semua konten yang diunggah ke dalam aplikasi, dan mereka pun dapat memonetisasi atau menguangkan konten mereka. Hal ini tentu akan sangat membantu para content creator mengembangkan dan menjaga konten yang mereka ciptakan.

Menurut Magin, Hyppe akan terus mengembangkan berbagai platform digital lainnya dalam menyongsong era akses internet 5G yang saat ini ekosistemnya sedang dipersiapkan secara menyeluruh oleh pemerintah. “Saat ini masih kami tahap pengembangan. Jadi tunggu saja. Kami upayakan aplikasi Hyppe siap diluncurkan tahun ini," tuturnya.