Mudahnya Bobol Akun WhatsApp

WhatsApp
Sumber :
  • Instagram/@sabinarehan

VIVA – Tak bisa dihindarkan memang sudah banyak kejahatan di dunia siber. Salah satunya adalah aktivitas pembobolan akun layanan online dengan mencoba mengetahui One Time Password (OTP) dari tangan para korban.

Pembobolan ini sudah sering terjadi misalnya akun dompet digital hingga mengakses akun chatting pesan instan WhatsApp. Parahnya kejahatan terakhir ternyata sangat mudah untuk dilakukan.

Baca: Tokopedia Bagi Kuota Internet Gratis 100GB, Beneran Nih

"Kasus pembajakan akun WhatsApp ini banyak sekali terjadi dan sangat mudah tekniknya. Ini bukan mengajarkan bagaimana meretas akun WhatsApp tapi jika diinformasikan modusnya diharapkan korban tidak lagi dengan mudah memberikan OTP (One Time Password) ke pihak lain," kata Pakar Digital Forensik, Ruby Alamsyah, Kamis, 24 September 2020.

Ia mengatakan caranya pelaku akan log-in menggunakan nomor Hp korbannya. Lalu, untuk mendapatkan One Time Password (OTP), pelaku menggunakan teknik social engineering atau manipulasi psikologi pada orang yang ditarget.

Dari para pelaku yang telah ditemui Ruby sebelumnya, mereka menghubungi para korbannya dan melancarkan teknik social engineering menggunakan kanal chatting lain seperti Facebook Messenger ataupun Direct Message (DM) di Instagram.

Pelaku juga dikatakan mengetahui profil para calon korbannya. Ini dilakukan agar bisa mendapatkan kode OTP (One Time Password) tersebut. Ruby menambahkan dari aksi tersebut juga terdapat hal ironis lainnya. Yakni, yang paling sadar soal keamanan siber adalah sang pelaku bukan orang-orang yang menjadi calon korban kejahatan siber ini.

Sesaat setelah melancarkan aksinya hingga bisa membobol WhatsApp targetnya, pelaku akan mengaktifkan fitur keamanan two-factor authentication. Saat hal itu terjadi, korban sudah sulit mendapatkan akunnya kembali.

"Malah setelah nomor kita berhasil diakses oleh pelaku, pelaku langsung mengaktifkan fitur keamanan yang di WhatsApp, yaitu two-step verification. yang mana harusnya hal ini dilakukan oleh kita para pengguna WhatsApp," ungkap Ruby.