Nokia Terbang ke Bulan

Nokia.
Sumber :
  • Market Mad House

VIVA – Para astronot tidak perlu takut kesulitan lagi berkomunikasi di Bulan di masa depan. Sebab, Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA akan membangun sistem komunikasi 4G LTE di permukaan satelit alami milik Bumi itu dengan menggandeng Nokia.

Raksasa telekomunikasi itu menerima US$14,1 juta (sekitar Rp203 miliar) untuk mengatur sistem komunikasi para astronot dalam bentuk suara, data, triangulasi dan video-on-demand.

Baca: Amerika Bagi-bagi Duit Rp5 Triliun, Syaratnya Cuma Satu

Dilansir VIVA Tekno dari laman The Register, Rabu, 21 Oktober 2020, anak usaha Nokia di Amerika Serikat (AS), Bell Labs, akan menerapkan sistem komunikasi 4G LTE pertama di antariksa.

Tujuannya mendukung komunikasi di Bulan dalam jarak yang jauh, kecepatan dan hal lain yang ditingkatkan dari standard yang ada sekarang.

"Akan jadi komunikasi penting pada aplikasi transmisi data, termasuk mengontrol kendaraan antariksa, navigasi di geografi Bulan, dan streaming video dengan definisi tinggi," tulis Bell Labs dalam tweetnya.

Perangkat 4G LTE sebenarnya sangat murah. Namun dana tersebut membengkak akibat diletakkan di lokasi yang tidak biasa.

Nokia mengatakan jika peralatan yang digunakan harus sedikit lebih kuat dari biasanya. Jadi dapat menahan suhu ekstrem, radiasi tingkat tinggi hingga getaran cukup besar saat peluncuran dan pendaratan nanti di Bulan.

Nokia juga tak tahan untuk tidak membawa 5G ke dalam proyek ini. Jika berhasil maka perusahaan itu akan mencatatkan sejarah menyebarkan jaringan nirkabel pertama di Bulan, dari teknologi 4G LTE dan berkembang ke 5G.

Proyek pembangunan jaringan 4G LTE ini merupakan bagian dari program pendaratan di Bulan, Artemis, pada 2024. NASA mengundang sejumlah perusahaan untuk ikut serta. Misalnya, menggelontorkan US$90 juta (Rp1,3 triliun) untuk perusahaan Lockheed Martin agar dapat menguji teknologi manajemen cairan kriogenik.

Sementara itu, Intuitive Machines, yang mendapat pendanaan sebesar US$42 juta atau Rp620 miliar ini, akan mengembangkan teknologi pendaratan lompat sejauh 2,5 kilometer di Bulan.

Semua proyek-proyek ini membutuhkan cukup jaringan data karena terhubung secara nirkabel. Di situlah Nokia akan bekerja.