Israel Dituduh Meretas iPhone Milik Puluhan Jurnalis

Bendera Israel.
Sumber :
  • thebluegrassspecial.com

VIVA – Perusahaan teknologi yang berbasis di Tel Aviv, Israel, NSO Group, dituduh meretas iPhone milik puluhan jurnalis. Peneliti Citizen Lab menemukan bukti bahwa iPhone milik 36 jurnalis Aljazeera, perusahaan media Qatar, telah diam-diam disusupi perangkat mata-mata atau spyware Pegasus.

Dilansir dari laman TechCrunch, Selasa, 22 Desember 2020, lembaga riset keamanan siber itu menyebut serangan siber ini sebagai zero-click, yang mengeksploitasi kerentanan di aplikasi iMessage yang saat ini sudah diperbaiki.

Baca: Hacker Rusia Teror AS

Serangan ini bergerak tanpa interaksi pengguna sama sekali. Menurut Citizen Lab, alat exploit yang dipakai untuk menyerang tersebut bernama Kismet, yang dibuat dan dijual oleh NSO Group.

Citizen Lab mengklaim NSO menjual alat peretasan Kismet setidaknya ke empat entitas. Mereka juga menuding dua dari empat pembeli alat tersebut adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Tak hanya itu. Dua entitas lainnya juga telah meretas satu hingga tiga iPhone jurnalis Aljazeera, namun Citizen Lab tidak dapat menghubungkan serangan siber tersebut dengan pemerintahan tertentu.

Alat tersebut telah terpantu digunakan antara Juli hingga Agustus 2020 untuk meretas iPhone wartawan Al Jazeera. Namun, dalam penyelidikan lebih lanjut, serangan juga telah berlangsung sejak Oktober 2019.

Pada saat serangan ditemukan, Citizen Lab mengatakan, exploit Kismet menargetkan perangkat Apple terbaru, seperti iPhone 11 yang menjalankan iOS 13.5.1. Untungnya, zero-click ditutup oleh Apple ketika merilis iOS 14 yang ditambah dengan sejumlah fitur keamanan.

Perangkat tersebut mengungkapkan ledakan aktivitas jaringan memungkinkan serangan dikirimkan secara diam-diam melalui iMessage.

Catatan dari telepon menunjukkan bahwa spyware dapat secara diam-diam merekam mikrofon dan panggilan telepon, mengambil foto menggunakan kamera telepon, mengakses kata sandi korban, dan melacak lokasi telepon.