Kepala Lab Google Beberkan Kegagalan Google Glass

Google Glass.
Sumber :
  • Dokumentasi Google
VIVA.co.id - Google telah mengakui ada pelajaran yang bisa dipetik dari produk kaca pintarnya, Google Glass. Kepala Laboratorium riset Google X, Astro Teller mengatakan ekspekstasi masyarakat atas produk sandang (wearable)
itu begitu tinggi sehingga perusahaan internet itu pun mengaku sempat tak kuasa mengendalikan Google Glass.

"Kami mengizinkan dan kadang-kadang didorong oleh banyak perhatian program ini," kata Teller dalam lam konferensi South by Southwest Interactive di Austin, AS, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 18 Maret 2015.

Teller mengatakan perusahaannya gagal menjelaskan produk kaca pintar seharga US$1500 itu memang purwarupa dan bukan produk akhir. Namun akhirnya, pecinta teknologi kadung menanti produk tersebut.

Untuk itu, menyadari ada yang kurang bijak, Google menghentikan penjualan Google Glass pada awal tahun ini dan sadar sudah saatnya untuk menghentikan dan menimbang ulang strategi kaca mata pintar itu. Meski menyetop penjualan, Google diketahui masih terus menjual Google Glass untuk kalangan bisnis.

Kemunculan Google Glass  pada 2012 memang disambut antusias oleh pecinta teknologi. Sayangnya perjalanan kaca mata pintar yang bisa mengirimkan email dan merekam video dan akses internet itu dikhawatirkan memiliki kendala etis dan privasi. Sebab Google Glass bisa saja dipakai untuk merekam video secara diam-diam.

Bos laboratorium Google itu melanjutkan pengalaman Google Glas itu bisa menjadi pelajaran bagus untuk pengembangan Google Glass di masa depan khususnya dan perangkat sandang pada umumnya.

Dalam kesempatan itu, bos Google itu ia mengaku belajar banyak dari tertundanya proyek prestisius Google X lainnya yaitu drone, balon tenaga surya dan mobil tanpa sopir. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]