Cara Layanan Dompet Digital Optimalkan Transaksi Nontunai

Dompet Digital Dana.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Revolusi pembayaran digital diawali di China dan India, lalu berkembang ke berbagai negara. Indonesia memiliki potensi sebagai negara kunci di Asia yang mampu mengakselerasi pembayaran digital, tak hanya nontunai tapi nonkartu.

Dengan rampungnya proyek Palapa Ring, maka tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak semakin efisien dan tidak memiliki angka inklusi keuangan yang tinggi.

Oleh karena itu, layanan dompet digital, Dana, menegaskan komitmennya untuk mendukung transformasi digital Indonesia.

Chief Executive Officer Dana, Vincent Iswara, menuturkan, hal tersebut dibuktikan dengan bekerja melalui beragam transaksi.

Tak hanya transaksi online, ke depannya, layanan ini juga dapat digunakan untuk transaksi di toko offline. Dana hadir sebagai platform yang terbuka, sehingga dapat bekerja dengan banyak rekanan.

Untuk saat ini, Vincent mengaku jika Dana sudah terintegrasi di BlackBerry Messenger (BBM), Tix.id, dan aplikasi Ramayana.

Di BBM, Dana memungkinkan para pengguna melakukan pembayaran dalam hal pembelian pulsa telepon atau listrik. Ke depan, pengguna BBM juga dapat mentransfer saldo Dana mereka.

Sementara itu, aplikasi Tix.id merupakan aplikasi hiburan yang dapat digunakan untuk membeli tiket bioskop Cinema 21.

Bahkan, sebagai apresiasi terhadap para pengguna pertama dari layanan ini, Dana menyediakan promo beli satu dapat dua tiket setiap Senin serta promo cashback Rp20 ribu untuk setiap pembelian tiket di akhir pekan (Jumat-Sabtu-Minggu).

“Pembayaran digital menawarkan transaksi yang lebih mudah dan bagus. Karena itu, kami hadir untuk ikut mentransformasi ekonomi digital Indonesia dengan lebih cepat,” kata dia di Jakarta, Rabu malam, 23 Mei 2018.

Menurutnya, generasi milenial di Indonesia saat ini sudah mencapai angka lebih dari 90 juta atau 34,45 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 262 juta jiwa. Sementara itu, pengguna smartphone sudah mencapai lebih dari 100 juta pengguna.

"Dari data inilah kami optimistis bisa mewujudkan seluruh isi dompet menjadi digital, sehingga tak perlu lagi membawa dompet ke depannya," jelas Vincent.