Ecomobi, Inovasi Baru Strategi Jualan Online

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Di era yang serba digital sekarang ini, metode belanja online sangat digemari berbagai kalangan. Namun, bagi para seller, untuk mendapat konsumen yang tepat sasaran tentu dibutuhkan strategi jualan tersendiri. 

Strategi bagaimana berjualan online tentu mudah diketahui lewat mesin pencari. Dengan keyword Social Selling Platform, Anda tentu bisa menemukan berbagai saran dengan mudah.

Social Selling Platform secara harfiah dimaknai sebagai metode penjualan yang memanfaatkan media sosial untuk menemukan calon konsumen potensial, membangun kepercayaan, dan pada akhirnya, menjual produk atau jasa.

Namun, ternyata tidak hanya itu saja lho, Anda juga harus jeli mencari platform yang bisa cocok dengan bisnis Anda. Salah satu yang paling populer adalah Ecomobi.

Didirikan pada 2016, Ecomobi menciptakan inovasi baru di bidang e-commerce, yang menghubungkan pembuat konten, influencer, komunitas, dan siapa saja yang memiliki traffic dengan klien yang memiliki bisnis besar, yang disebut Social Selling Platform.

“Tujuan kami membangun platform ini adalah untuk menciptakan koneksi yang efektif antara KOL dan vendor. KOL dapat dikonsultasikan untuk memilih brand yang sesuai dengan image mereka, demikian juga dengan vendor,” kata Chief Executive Officer (CEO) Ecomobi Singapura, Truong Cong Thanh, dilansir dari rilis yang diterima VIVA, Sabtu 30 Maret 2019.

Tidak mesti yang ahli, Truong Cong Thanh menyebut bahwa siapa pun dapat menghasilkan uang melalui platform ini.

Platform ini juga memberikan solusi bagi orang-orang untuk menjual produk apa pun di channel mereka sendiri, jadi tidak perlu melakukan banyak kegiatan di situs web vendor. Mereka juga dapat membuat konsumen berinteraksi dan berkomentar untuk membeli produk langsung di channel sosial media mereka.

Dalam kurun waktu 3 tahun, platform ini berhasil melakukan apa yang telah dijelaskan di atas, perusahaan ini memiliki lebih dari 30.000 mitra dalam jaringan penjualannya dan mencapai pendapatan lebih dari US$200 juta untuk vendor.

Bukan cuma soal menjual barang, namun hubungan yang efektif antara pebisnis dan pembuat konten.

"Berbasis media sosial, platform ini menghubungkan klien-klien besar dengan praktisi di dunia pemasaran daring (publisher) dan influencer di media sosial. Klien dapat meningkatkan pendapatan penjualan mereka secara signifikan berdasarkan dari KPI yang telah disepakati seperti CPS (cost per sales)," ujarnya.

Para publisher dan influencer di media sosial juga dapat mendatangkan uang dari iklan yang mereka jalankan, juga dari penjualan produk atau layanan dari brand terkenal ke basis fan mereka.

Begitu juga soal iklan online yang menjadi saluran pemasaran utama untuk semua klien dengan brand besar.

"Mereka biasanya membayar pihak ketiga untuk menampilkan produk mereka ke pelanggan potensial, tetapi bisa sangat sulit untuk menentukan apakah ini terbayar, karena faktor-faktor seperti penempatan iklan tidak cocok untuk audiens yang ditargetkan atau pelanggan yang tidak memiliki ketertarikan untuk produk tertentu," ujarnya.

Ia menyebut, karenanya platform ini mampu menghubungkan klien dengan publisher dan KOL melalui basis komisi.