Jokowi Sebut Grab Startup Unicorn Kelima di Indonesia

Grab.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tak dimungkiri lagi, Indonesia merupakan pasar yang cukup ramai untuk startup atau usaha rintisan. Saat ini sudah ada 4 startup yang telah layak menyandang gelar unicorn. Yang terbaru, Jokowi menyebut ada salah satu startup yang disebutnya menjadi unicorn ke-5 di Indonesia.

Empat startup yang dimaksud adalah Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Sedangkan unicorn ke-5 yang disebut Jokowi adalah Grab. Jokowi melayangkan kalimat ini pada akun resmi di Twitter dan Instagram usai bertemu dengan CEO Softbank Group, Masayoshi Son, Senin kemarin, 29 Juli 2019.

"Rupanya Masayoshi Son ingin meningkatkan investasinya di Indonesia di bidang teknologi dan pengembangan unicorn di Indonesia. SoftBank akan membuka kantor pusat kedua Grab di Indonesia, menjadikannya unicorn ke-5 di Indonesia, sementara berinvestasi USD2 miliar melalui Grab," tulis Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, nantinya investasi melalui Grab ini akan digunakan untuk membangun jaringan transportasi perkotaan modern. Bahkan Masayoshi disebut akan berinvestasi lebih banyak, termasuk membangun ekosistem untuk kendaraan listrik, dan mengubah layanan penting seperti industri kesehatan.

Hal ini dibenarkan oleh Masayoshi, melalui keterangan resmi Grab. Orang terkaya kedua di Jepang itu menganggap sektor teknologi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sehingga dirinya sangat senang dapat berinvestasi di masa depan Indonesia melalui Grab dengan investasi USD2 miliar.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Grab. Perusahaan ride hailing itu menjelaskan rencananya untuk membangun kantor pusat kedua di Jakarta sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia. Kantor pusat kedua ini akan menjadi pusat inovasi berbasis penelitian dan pengembangan serta menjadi pusat operasional GrabFood di seluruh Asia Tenggara.

"Kantor ini akan berfokus pada menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha kecil, seperti mitra GrabFood, serta agen dan pelanggan Kudo. Diharapkan ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja, khususnya di bidang teknologi," ujar Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam keterangannya, Rabu, 31 Juli 2019.

Peneliti ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Adinova Fauri menyambut baik rencana investasi ini. Menurutnya, lima tahun ke depan memang waktunya investasi di teknologi dan sumber daya manusia. 

"Dengan bergabung dengan suatu platform ekonomi digital, seperti Grab, mereka yang sebelumnya menganggur atau bekerja serabutan, dapat bekerja lebih produktif dan terencana dalam bekerja,” jelasnya.

CSIS dan Tenggara Strategics melakukan penelitian untuk menganalisis dampak teknologi Grab terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa Grab memberi kontribusi ekonomi Rp46,14 triliun (USD 3,29 miliar) berupa surplus konsumen di wilayah Jabodetabek pada 2018. Selain itu, penelitian sebelumnya yang menganalisis peran Grab dalam meningkatkan potensi sektor informal menemukan bahwa mitra Grab menyumbang sekitar Rp48,9 triliun untuk ekonomi Indonesia pada tahun 2018. (ase)