Gojek dan Grab Bergandengan Tangan demi Virus Corona COVID-19

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg. Oscar Primadi.
Sumber :
  • Viva.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA – Gojek dan Grab bergandengan tangan demi menangkal pandemi Virus Corona COVID-19. Keduanya duduk bersama untuk membantu pemerintah dalam memberi layanan telemedicine di Indonesia. Seperti diketahui, Gojek melalui Halodoc dan Grab bermitra dengan Good Doctor. Keduanya merupakan startup layanan kesehatan online.

"Semua unsur perekat bangsa hari ini hadir dengan membawa platform teknologi informasi (IT) ikut memikirkan masalah besar ini (COVID-19)," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020.

Seperti dketahui, laporan pemutakhiran data Corona COVID-19 di Indonesia pada sore hari ini yang disiarkan langsung via kanal YouTube resmi BNPB menyebutkan sudah ada 579 kasus Virus Corona COVID-19. Jumlah pasien yang meninggal dunia mencapai 49 orang, sedangkan pasien yang sembuh sudah 30 orang.

Lalu, banyak rumah sakit yang sudah kekurangan kapasitas dan sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga medis. Bahkan, ada beberapa tenaga medis yang tertular Virus Corona dan meninggal dunia.

Telemedicine akan membantu pemerintah menangani masyarakat yang ingin melakukan tes COVID-19. Sebelum datang ke rumah sakit mereka bisa melakukan konsultasi dengan dokter di aplikasi Halodoc besutan Gojek dan Grab yang bermitra dengan Good Doctor.

"Dengan telemedicine kami bisa kurangi penyebaran COVID-19, juga mencegah orang berbondong-bondong datang ke rumah sakit. Pengguna (pasien) bisa bicara dengan dokter yang melayani mereka selama 24 jam," kata Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi.

Pada kesempatan yang sama, CEO Halodoc Jonathan Sudarta mengatakan aplikasi online akan membantu masyarakat bisa mendapat obat dalam waktu singkat, jika dirasa berbahaya bagi mereka untuk datang ke rumah sakit di tengah wabah ini.

Sebelumnya, Gojek dan Grab telah melakukan langkah-langkah yang komprehensif, seperti membagikan masker dan hand sanitizer untuk mitra pengemudi atau driver. Keduanya juga terus-menerus memberikan edukasi untuk melakukan kontak seminimal mungkin saat melakukan pengantaran makanan maupun paket.