Startup Kesehatan Gandeng Grab Kirim Rapid Test COVID-19

Proses Drive Thru Rapid Test COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melaporkan, bahwa hingga Senin sore, 4 Mei 2020, pasien positif Virus Corona mencapai 11.587 orang. Sementara, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.954 orang dan meninggal dunia sebesar 864 orang.

Seiring bertambahnya angka infeksi penyebaran COVID-19 di wilayah Jabodetabek serta makin banyaknya pasien yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) membuat platform startup yang bergerak di bidang kesehatan, Farmaku.com, menyadari akan kebutuhan rapid test yang sangat tinggi.

Menurut Kepala Eksekutif Farmaku, Iswandi Simardjo, permintaan penyediaan rapid test COVID-19 yang disediakan pemerintah semakin banyak dan kini jumlah pasien yang positif terinfeksi virus ini telah mencapai di atas 11 ribu jiwa.

Oleh karena itu diperlukan juga dukungan dari masyarakat untuk dapat melakukannya dengan mandiri. Sebab, kata Iswandi, penggunaan rapid test kit ini begitu mudah, sehingga dapat dibantu dan dipantau oleh keluarga atau kerabat di rumah.

"Kami siap mendistribusikan kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Jakarta untuk dapat melakukan rapid test mandiri, sehingga masyarakat tidak perlu lagi keluar rumah," kata dia di Jakarta, Senin, 4 Mei 2020. Untuk pendistribusian, Farmaku menggandeng salah satu layanan Grab, Grab Express, sebagai mitra.

Pada kesempatan yang sama, Tyas Widyastuti, selaku head of GrabExpress Grab Indonesia mengaku, untuk wilayah Jakarta yang masuk dalam cakupan kurir instan Grab Express, menuturkan akan memberikan gratis ongkir lewat kode khusus.

Ongkir kirim gratis ini disediakan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam pembelian rapid test COVID-19. Ke depannya, rapid test ini dapat dikirim ke seluruh Indonesia untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Kami ingin terus berkontribusi sesuai dengan kebutuhan negara. Dengan menjadi mitra pengiriman Farmaku, kami turut membantu memperluas layanan dalam penyediaan rapid test mandiri untuk mereka yang paling membutuhkan," tutur Tyas.