Gara-gara Corona, E-Commerce Akui 'New Normal' Banyak Tantangan

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Riset Nielsen Indonesia menyebutkan bahwa total belanja iklan sepanjang Januari-Maret 2020 menunjukkan tren positif. Meski melemah pada April, terutama untuk televisi dan media cetak, tetapi kemudian menguat lagi pada bulan ini untuk kategori televisi. Menurut Nielsen, kenaikan ini lantaran adanya 'pasar musiman' sepanjang Ramadan.

Untuk mendongkrak kembali, Nielsen mengimbau pemerintah untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat wabah Virus Corona usai Lebaran, sehingga masyarakat bisa beraktifitas normal kembali dan pengiklan tidak melakukan pemotongan anggaran secara signifikan.

Meski begitu, Nielsen memandang masyarakat tetap mengandalkan belanja online di e-commerce. Head of Fashion Category JD.id, Stephanie Susilo, mengatakan saat ini semuanya sedang menghadapi apa yang dinamakan situasi baru (new normal) yang tentunya penuh tantangan, khususnya industri e-commerce.

Ia mengaku pandemi Virus Corona secara global telah mempengaruhi interaksi dengan keluarga, teman, komunitas sampai cara hidup manusia. "Industri fesyen salah satu yang paling merasakan dampaknya. Kami ingin masyarakat tahu kalau fesyen tidak melulu jualan pakaian dan dapat untung, tapi ada sisi kemanusiaannya juga," kata dia di Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020.

Informasi saja, laporan Kaspersky mengungkapkan bahwa new normal yang dihadapi para karyawan saat ini mulai berdampak pada keseimbangan kehidupan pekerjaan. Hampir sepertiga (31 persen) karyawan mengatakan mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada sebelumnya.

Namun, 46 persennya mengatakan mereka menghabiskan jumlah waktu lebih banyak untuk kegiatan pribadi. Laporan ini juga mengungkapkan bahwa semakin sulit bagi para karyawan untuk memisahkan kegiatan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Oleh karena itu, JD.id menggandeng sembilan nama desainer kenamaan Indonesia untuk menggelar 'Designers Give Back' untuk membantu para tenaga medis dan relawan kesehatan dengan menyumbangkan APD (Alat Pelindung Diri), masker, hingga cairan antiseptik.

Kesembilan desainer ini adalah Studio 133 Biyan, Sapto Djojokartiko, Aidan & Ice, Artkea Stripes, Lace by Artkea, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Sejauh Mata Memandang, dan Ikat Indonesia by Didiet Maulana. Mulai Selasa, 12 Mei kemarin, JD.id secara eksklusif berhasil mengumpulkan lebih dari 100 buah produk fesyen edisi khusus, yang mana setiap produk akan dihargai Rp1 juta.