New Normal, Jangan Alergi Pakai WhatsApp dan Instagram untuk Jualan

Logo Instagram di kantor pusatnya di New York, Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • Instagram/@elena_gavin354

VIVA – Transaksi jual beli kebutuhan rumah tangga secara online meningkat, bahkan jauh sebelum ada pandemi Virus Corona COVID-19. Pada 2018, angkanya hanya 3,1 persen tetapi melonjak menjadi 8,9 persen di tahun berikutnya. Kategori yang paling banyak diminati adalah kosmetik, perawatan wajah dan tubuh, serta popok bayi.

"Berjualan online memang sudah menjadi tren sejak lama. Bukan tahun ini saja. Peningkatannya pada tahun lalu menjadi landasan peningkatan bisnis," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Pomona dan Zeeus, Benz Budiman, melalui konferensi pers virtual, Rabu, 8 Juli 2020.

Selain kategori yang telah disebutkan di atas, produk halal juga lagi naik daun pada tahun lalu, di mana konsumsinya naik 3,6 persen. Setiap tahunnya ekonomi syariah berkontribusi US$3,8 miliar terhadap PDB, dan pada 2025 diperkirakan mencapai US$330,5 miliar.

"Setelah ada pandemi maka konsumen memikirkan kembali produk yang mereka konsumsi. Kategori yang mengalami peningkatan, seperti mie instan, air mineral, bahan makanan, susu kemasan, dan roti," jelas Benz.

Ia juga mengumpulkan data dari Google Trends, di mana semenjak Virus Corona apa yang dicari masyarakat di mesin pencarian tersebut mengarah kepada resep masakan.

Menurutnya, masyarakat mulai mengonsumsi makanan dan bahan baku dari rumah. Hal ini membuktikan adanya perpindahan pada apa yang mereka konsumsi. Adapun data yang dimiliki Pomona dan Zeeus mencatat adanya penurunan transaksi offline pada Februari dan Maret 2020.

Sementara itu platform penjualan online mengalami pertumbuhan di tingkat tercepat. "Di masa new normal kebutuhan dan tantangan konsumen berubah. Mereka perlu mendapat produk dengan aman dari jarak jauh. Namun anggaran yang terbatas juga membuat mereka kebingungan," tutur Benz.

Oleh sebab itu, ia menyebut kebutuhan mereka saat new normal meliputi produk-produk farmasi, bahan masakan, dan perawatan rumah. Benz menambahkan jika sektor UMKM bisa menerapkan strategi yang fokus pada penjualan di platform digital, seperti Instagram, Facebook, Messenger, WhatsApp, Line, dan TikTok.