Lagi Pandemi Jangan Berkecil Hati, Jadi Reseller Raih Omzet Rp24 Juta

Ilustrasi keranjang belanja di e-commerce.
Sumber :
  • acf.ua

VIVA – Mengutip data dari GlobalWebIndex, Indonesia merupakan negara dengan tingkat adopsi e-commerce tertinggi di dunia pada 2019. Sebanyak 90 persen dari pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun di Indonesia pernah melakukan pembelian produk dan jasa secara online.

Tidak hanya dari sisi perubahan gaya hidup konsumen, industri e-commerce juga membuka lebih banyak peluang bisnis baru, serta menghasilkan dampak beruntun (trickle-effect) bagi industri di sektor pendukung, seperti logistik, infrastruktur IT, dan operator e-commerce.

Kendati demikian, pandemi Virus Corona COVID-19 masih mewabah dan menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia. Hal tersebut membuat banyak orang kehilangan pekerjaan karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dari masing-masing tempat kerja mereka.

Adapun kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah hingga saat ini dan belum memperlihatkan penurunan. Data COVID-19 hingga Minggu, 9 Agustus 2020 di Indonesia melaporkan bahwa pasien positif mencapai 125.396 orang, terhitung sejak pasien pertama terinfeksi Virus Corona diumumkan pada 2 Maret 2020.

Dari data tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 80.952 orang dan pasien meninggal dunia sebesar 5.723 orang. Namun jangan berkecil hati. Sebab, bagi mereka yang kena PHK bisa berbisnis dengan menjadi menjadi reseller Naisha.

Kepala Divisi Tim Reseller Naisha, Aqmarina Ramadhani mengatakan, resellernya terus bertambah dan berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia sejak Maret 2020.

"Hingga bulan Juli sudah lebih dari 1.000 reseller yang terdaftar dan aktif. Semua dibimbing oleh tim reseller yang dibuat khusus oleh Naisha. Sampai saat ini tercatat total 4.000 reseller yang sudah bergabung," kata dia, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Aqmarina juga mengungkapkan, pembinaan terus dilakukan setiap harinya melalui grup WhatsApp alias tanpa tatap muka. Para reseller yang sudah bergabung sebisa mungkin terus difasilitasi agar bisa berkembang secara individu dan juga nominal penjualan.

“Salah satu reseller kita di Semarang, Jawa Tengah omzetnya sudah mencapai Rp24 juta per bulan. Ini ibarat oase di padang pasir karena masih dalam kondisi pandemi," tuturnya.

Ia pun berharap setiap individu yang bergabung menjadi reseller Naisha setelah pandemi ini tetap bisa tumbuh menjadi pengusaha-pengusaha yang baru dan sukses. Ke depan, Naisha pun akan terus mencari invovasi untuk mengembangkan bisnis di bidang fesyen dan juga menebar manfaat kepada banyak pihak.

"Sistem reseller bisa membantu mereka yang ingin memiliki usaha sendiri ataupun penghasilan tambahan tanpa modal besar. Masa pandemi seperti sekarang waktunya berkolaborasi. Kuncinya adalah cintai apa yang sedang kita kerjakan. Proses tidak menghianati hasil," tegas dia.