Dua Startup Kolaborasi Bantu Keuangan UMKM

Ilustrasi proses Development Skenario (source :Pixabay/StartupStockPhotos)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, saat ini jumlahnya mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Adanya pandemi membuat banyak pelaku UMKM yang terkena dampak, bisnis mereka lesu sementara kas perusahaan harus terus diisi untuk membayar gaji karyawan.

Kini daya beli masyarakat mulai membaik, dan pola belanja mereka berubah menjadi ke arah digital. Para pelaku UMKM harus beradaptasi, jika ingin memanfaatkan momen tersebut untuk kembali bangkit.

Atas dasar itu, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk sebagai pemilik Cashlez dan PT Lumbung Dana Indonesia menjalin kolaborasi yang mereka sebut dengan istilah Kerjasama Gotong Royong.

Cashlez merupakan financial technology yang bergerak dalam bidang payment gateway atau gerbang pembayaran. Sedangkan LDI adalah perusahaan fintech yang berkecimpung di peer to peer lending atau pinjaman online.

Tujuan kerja sama dari dua pihak yang sama-sama sudah resmi mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan itu. adalah untuk meningkatkan pelayanan di bidang keuangan demi membantu menggerakan
ekonomi UMKM di Indonesia, sekaligus membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

“Bergabungnya LDI akan menambah nilai dan mutu pelayanan Cashlez kepada merchant kami, khususnya ketersediaan pembiayaan bagi merchant yang membutuhkan modal usaha di tengah kondisi saat ini,” ujar Presiden Direktur Cashlez, Suwandi melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 18 Juni 2021.

Hal senada diungkapkan Presiden Direktur LDI, Yoga Mahesa Kuniarto, yang mengungkapkan bahwa kolaborasi keduanya dapat meningkatkan pangsa pasar UMKM yang membutuhkan akses permodalan, di mana mereka bisa dilayani dengan cepat, transparan serta tanpa jaminan.

“Kami ingin bersama-sama membangun data dan ekosistem yang mandiri. Target pelayanan keuangan dalam periode satu tahun akan mencapai nilai transaksi keuangan sebesar Rp10 triliun,” tuturnya.