Mengenal Startup Sejak Dini

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menjalankan bisnis dengan konsep startup bukan hal yang baru di Indonesia. Strategi ini sudah ada sejak lebih dari 10 tahun lalu, namun kala itu belum semarak sekarang. Bahkan, di luar negeri praktik tersebut sudah dilakukan sejak era 1970-an.

Berbeda dari perusahaan pada umumnya, startup merupakan perusahaan rintisan yang berskala kecil dan memanfaatkan teknologi digital untuk bisa berkembang. Layanan yang mereka tawarkan juga umumnya bersifat online, sehingga bisa dengan mudah diakses oleh kaum muda yang menjadi target pemasaran mereka.

Beberapa perusahaan yang dulunya memakai konsep startup dan kini sukses serta dikenal banyak orang, yakni mulai dari Google, Twitter, Facebook, serta Netflix. Sementara untuk di Indonesia, ada Gojek, Grab dan Tokopedia.

Konsep startup yang menggunakan dana serta sumber daya seminimal mungkin, sangat cocok diterapkan oleh mereka yang hendak memulai bisnis sejak dini. Hal itu yang menjadi topik pembahasan acara webinar, yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Al Muslim.

Kampus yang berubah dari akademi menjadi sekolah tinggi itu, sudah beberapa kali menggelar acara webinar mengenai startup dan tema lain yang berhubungan dengan pendidikan di dalam bidang informatika serta komputer.

Dikutip dari keterangan resmi, Sabtu 18 September 2021, perubahan dari AMIK menjadi STMIK adalah upaya Yayasan Al Muslim untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pribadi yang siap menghadapi perubahan zaman, serta fleksibel dengan disrupsi.

Acara grand launching STMIK Al Muslim dilakukan secara online, dan dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate, serta Ketua Pengurus Yayasan Al Muslim Gerry S Nasution.

Acara ini diadakan untuk mengenalkan visi dan misi STMIK Al Muslim pada masyarakat, yakni berpartisipasi mengembangkan pola pikir masa depan serta memberikan informasi soal perkembangan teknologi, khususnya di bidang komputer dan informatika.

“Dengan terbukanya minat memilih jenjang sarjana, diharapkan akan meningkatkan kualitas keterampilan dan pengetahuan insan merdeka,” ujar Kepala Urusan Komunikasi Yayasan Al Muslim, Ibnu Triyanto.