Startup Ini Punya Cara Mudah Atasi Keluhan Pelanggan

Ilustrasi mengeluh
Sumber :

VIVA.co.id –  Untuk suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang konsumer, tentunya seringkali mendapatkan keluhan dari pelanggan. Meski dapat merespons pelanggan melalui email ataupun media sosial, tetapi cara tersebut bisa memakan waktu dan melelahkan.

Melihat kondisi tersebut, dua orang pemuda bernama Benny Tjia dan Tjiu Suryanto memutuskan untuk mendirikan Bornevia. Kehadirannya guna memenuhi kebutuhan pelayanan pelanggan yang responsif.

“Kami melihat bahwa customer service yang responsif sangatlah penting, terutama untuk bisnis online. Dengan kurangnya perhatian terhadap pelanggan, bukan tidak mungkin pelanggan akan berpindah ke saingan bisnis Anda yang mungkin dapat lebih mendengar kemauan mereka”, ujar Benny, Chief Executive Officer dan salah satu pendiri Bornevia melalui keterangan tertulisnya, Rabu 24 Februari 2016.

Dijelaskan, Bornevia berbasis web atau peranti lunak online yang berupa team inbox. Dengan sistem itu, pemilik bisnis beserta tim customer service dapat menanggapi suara konsumen dengan lebih cepat dan tepat hanya dalam satu jendela browser.

Benny mengemukakan, Bornevia memungkinkan penggunanya dapat merespons pesan-pesan dari kostumer, baik yang masuk dari email, live chat, media sosial, hingga pesan singkat dengan satu jendela browser.

Untuk mempermudah, Bornevia disajikan dalam tampilan yang sederhana untuk membuat penggunanya cepat beradaptasi. Selain itu, pesan yang masuk akan terpajang secara real-time. Dengan begitu, pengguna tak perlu memperbarui halaman web mereka hanya untuk mengecek ada pesan baru atau tidak.

“Tentunya dengan pemilik bisnis dan tim customer service yang responsif akan meningkatkan experience berbelanja online pada pelanggan. Bukan tidak mungkin pelanggan akan datang lagi dan datang lagi hingga ke depannya dapat meningkatkan omzet penjualan dan loyalty pelanggan terhadap brand,”, tutur Benny.

Diketahui, semenjak didirikannya hingga sekarang, Bornevia telah go global dengan pengguna yang diklaim mencapai 2.200 bisnis yang tersebar di 78 negara.

Pada 2016, Bornevia akan lebih fokus ke pasar Asia Tenggara, yang mana bisnis online akan berkembang dengan pesat dan kebutuhan pasar akan customer service yang dapat memuaskan pelanggan menjadi sangat dibutuhkan.