Ini Alasan Grab Tambah Investasi Rp9,3 Triliun di Indonesia

Grab Indonesia umumkan Master Plan 2020.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Usai menunjuk mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti jadi Komisaris Utama, Grab Indonesia langsung tancap gas. Grab mengalokasikan investasi sebesar US$700 juta atau Rp9,3 triliun melalui master plan Grab 4 Indonesia 2020.

Investasi untuk jangka empat tahun tersebut untuk menyediakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia guna beralih ke ekonomi digital. Komitmen investasi ini seiring dengan pertumbuhan bisnis GrabCar dan GrabBike di Indonesia yang mencapai 600 persen pada 2016.

Pengumuman investasi ini dihadiri  Group Chief Executive Officer dan Co-Founder Grab Anthony Tan, Komisaris Utama Grab Indonesia Badrod Haiti, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Direktur Lippo Group John Riady, Ketua Kadin Rosan Roeslani, Kepala BKPM, Thomas Lembong, dan Menkominfo Rudiantara.

Anthony Tan menuturkan, komitmen investasi ini karena berdasarkan hasil riset dilakukan Google dan Temasek, menyebutkan Indonesia akan menguasai pasar digital di kawasan Asia Tenggara pada 2025.

"Ada potensi pasar sebesar US$200 miliar di Asia Tenggara dan Indonesia akan menguasai lebih dari 50 persen. Itu merupakan tantangan dan hari ini kami mengumumkan komitmen investasi US$700 juta," ujar Anthony di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis 2 Februari 2017.

Pada kesempatan yang sama, Thomas Lembong mengapresiasi investasi yang digelontorkan oleh Grab terhadap di Indonesia. Menurut Thomas, dana investasi tersebut cukup besar dan menunjukkan kalau iklim bisnis Indonesia yang kondusif.

"Kami menyambut perusahaan-perusahaan seperti Grab yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, terutama semakin memperkuat daya saing Indonesia di pasar Global," tutur Thomas

Saat ini Grab yang merupakan aplikasi penyedia transportasi umum, telah mengekspansi berbagai layanannya di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.