Bikin Rekor, Begini Penampakan Matahari dari Jarak Terdekat
- NASA/Parker Solar Probe
VIVA – Wahana Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menjalankan misi 'menyentuh' Matahari, Parker Solar Probe, telah mengirimkan foto paling dekat dari sang surya.
Pada 6 November lalu, wahana Parker Solar Probe mendekati matahari dengan jarak paling dekat sepanjang sejarah, yakni 24 juta kilometer dari permukaan Matahari. Momen tersebut tak disia-siakan wahana Parker Solar Probe, wahana ini merekam suasana paling dekat Matahari.
NASA sempat khawatir, sebab begitu mendekati Matahari dengan jarak terdekat sepanjang sejarah, wahana Parker Solar Probe sempat dari pantauan. Baru sebulan kemudian, yakni 7 Desember, wahana ini menjalin kontak lagi dengan tim NASA di Bumi.
Untungnya, setelah muncul dari balik matahari, wahana Parker Solar Probe merekam pengamatan di depan Matahari.
Dikutip dari Science News, Kamis 13 Desember 2018, dalam pengamatannya, wahana tersebut menampilkan foto suasana atmosfer paling luar Matahari atau dikenal dengan sebutan korona. Wahana tersebut salah satunya mengabadikan dengan detail filamen plasma pada korona. Foto dari jarak paling dekat itu diambil dari jarak 27 kilometer dari permukaan Matahari.
"Apa yang kita lihat saat ini adalah benar-benar baru. Tak ada yang melihat hal ini sebelumnya," ujar ahli fisika matahari Johns Hopkins University Applied Physics Lab, Nour Raouafi.
Dalam gambar atmosfer luar matahari tersebut menunjukkan, bagaimana aliran korona yang biasanya melapisi wilayah Matahari yang aktivitasnya meningkat. Dari gambar yang dikirimkan ke Bumi, ilmuwan NASA menjelaskan, struktur halus dari aliran korona terlihat dengan jelas dan setidaknya terdapat dua sinar, mirip semburat, terlihat di atmosfer terluar Matahari tersebut.
Pada gambar tersebut terdapat objek terang, yang ternyata merupakan Planet Jupiter. Sedangkan bintik gelap merupakan hasil dari koreksi latar belakang foto.
Pengambilan foto wahana Parker Solar Probe itu merupakan yang terdekat sepanjang sejarah pengamatan Matahari.
Sebelumnya wahana antariksa yang mengamati Matahari, yakni Helios mendekati Matahari pada jarak dua kali dari jarak terdekat wahana Parker Solar Probe saat ini. Helios menjalankan misinya pada 1970-an. Artinya wahana terbaru itu memecahkan rekor jarang terdekat mengintip Matahari.
Dari sisi kecepatan, wahana Parker Solar Probe ini juga memecahkan rekor dari wahana yang mengamati Matahari sepanjang sejarah. Pada kecepatan puncak, wahana Parker melaju dengan kecepatan sekitar 375 ribu kilometer per jam, dua kali kecepatan dari wahana Helios.
Data foto terdekat Matahari itu akan dipakai ilmuwan untuk mendalami misteri sang surya, yakni mengapa korona yang berada di atmosfer paling luar Matahari panasnya sekitar 300 kali lebih panas dari permukaan Matahari.
Saat ini baru seperlima data saja yang direkam wahana Parker Solar Probe dalam pengamatan Matahari dari jarak paling dekat. Sisa datanya baru bisa didapatkan ilmuwan pada Maret atau Mei tahun depan.
"Jika Kamu bertanya kepada ilmuwan manapun di tim kami ini, bahkan tanya peneliti di luar, saya kira jawaban mereka atas pengamatan ini adalah mereka tak benar-benar tahu. Kami yakin akan melahirkan penemuan baru dengan data ini," jelas Raouafi.